Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Setahun, Ratusan Jasad Anggota ISIS Hanya Disimpan di Kontainer

Kompas.com - 14/11/2017, 15:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TRIPOLI, KOMPAS.com - Ratusan jasad anggota ISIS yang menjadi korban peperangan anti-teroris telah hampir setahun disimpan dalam kontainer berpendingin di kota Misrata, Libya.

Sekitar 700 jasad ditempatkan di 'kamar mayat improvisasi' sejak Desember 2016 lalu, saat ISIS terusir dari kota pesisir Sirte, benteng pertahanan mereka di Libya.

"Suhu kontainer harus dijaga di antara suhu -18 hingga -20 celcius agar jasad tetap awet," kata Ali Tuwaileb yang bertanggung jawab atas fasilitas itu.

Baca juga: Jumlah Imigran Asal Libya yang Masuk ke Italia Menurun 70 Persen

Setelah hampir setahun, fasilitas yang ada mulai tak memadai. Di tempat itu juga dilakukan pengecekan oleh dokter forensik.

"Seperti yang terlihat, kami tidak memiliki sarana yang memadai. Di sini juga kami mengambil sampel untuk tes DNA dan juga foto mayat," tambah Tuwaileb.

Karena keterbatasan sumber daya, ratusan mayat lain ada yang ditinggalkan di bawah reruntuhan di Sirte dan lainnya dimakamkan.

Pasca-pertempuran yang dilancarkan pasukan koalisi pimpinan AS, banyak mayat di jalanan Sirte, menimbulkan ketakutan akan epidemi.

Menurut perkiraan Tuwaileb, antara 1.500 hingga 2.000 jasad dimakamkan di kota Mediterania.

"Kami tidak memiliki cukup ruang untuk menyimpan seluruh jasad. Juga tidak memungkinkan untuk menguburkan semuanya."

Dikatakan Tuwaelib, kontainer tersebut dipinjam dari sejumlah perusahaan swasta. Dari awalnya tujuh kontainer, tiga di antaranya sudah rusak.

Permasalahan juga muncul saat musim panas ataupun saat ada pemadaman listrik.

"Kami harus selalu siap mengisi bahan bakar secara teratur," kata dia dilansir AFP.

Berkas ratusan jasad juga telah dikirimkan ke kantor jaksa agung di Tripoli. Menunggu keputusan kapan dan di mana mayat akan dikuburkan.

Menurut Tuwaileb, dari dokumen yang ditemukan bersama jenazah, kebanyakan jasad tersebut berasal Tunisia, Mesir, dan Sudan. Namun hampir tidak ada keluarga yang datang mengklaim mereka.

Baca juga: Temuan 36 Jasad Penuh Luka, Panglima Tertinggi Libya Diselidiki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com