Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Filipina Dirikan Bangunan di Wilayah Sengketa, China Protes

Kompas.com - 08/11/2017, 14:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Filipina memerintahkan pembongkaran sebuah bangunan di Laut China Selatan yang menjadi sengketa Filipina dan China setelah Beijing mengajukan komplain.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan, bangunan itu didirikan oleh nelayan di salah satu dari tiga dangkalan (beting) yang mengarah ke Laut China Selatan.

Beijing yang mengetahuinya langsung mengajukan protes kepada Manila.

"Kami langsung membongkarnya," kata Lorenzana dikutip dari kantor berita AFP.

Bukan kali ini saja Filipina membuat pemerintahan Xi Jinping itu bereaksi.

Baca juga : Kongres Partai Mungkin Tentukan Sikap Beijing atas Laut China Selatan

Agustus lalu, China memprotes militer Filipina yang sedang membangun sebuah garnisun yang dekat dengan Pulau Thitu yang masuk wilayah sengketa.

"Presiden (Rodrigo Duterte) melihat itu, dan memerintahkan untuk menghentikan pembangunan," terang Lorenzana.

Lorenzana menyatakan, kawasan itu tengah menjadi sengketa antara China dengan negara-negara seperti Filipuna, Brunei Darussalam, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan.

Setiap tahun, wilayah menghasilkan 5 triliun dolar AS (Rp 67.606 triliun) dari lalu lintas perdagangan kapal, terutama dari minyak bumi, dan kekayaan alamnya.

China mengklaim sebagian besar kawasan itu.

Namun, PBB menegaskan klaim tersebut tidak didasarkan data yang valid.

Baca juga : Kode Etik Laut China Selatan Dibahas Menteri Luar Negeri se-ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com