Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Sosok yang Ditahan Pemerintah Arab Saudi?

Kompas.com - 06/11/2017, 12:10 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Jazeera

RIYADH, KOMPAS.com - Usai kabar menggemparkan soal penahanan 11 pangeran, empat menteri, dan empat mantan menteri di Arab Saudi, hingga kini belum diperoleh kabar terkait nasib mereka.

Bahkan, hingga kini pemerintah Arab Saudi belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini dan belum membeberkan identitas mereka yang ditangkap.

Namun, di media sosial muncul nama-nama para pangeran serta para pejabat yang ditangkap itu. Berikut beberapa dari mereka:

Pangeran Alwaleed bin Talal

Sang pangeran dikenal sebagai seorang miliuner dan pemilik perusahaan investasi raksasa Kingdom Holding.

Baca juga : Posisi Putra Mahkota Arab Saudi Kian Kuat Setelah Gelombang Penangkapan

Dengan kekayaan bersih 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp 230 triliun, Alwaleed merupakan salah satu orang terkaya di dunia.

Alwaleed dan perusahaannya juga diketahui memiliki saham di sejumlah perusahaan raksasa dunia seperti Lyft, Twitter, Apple, Citigroup, dan News Corp.

Pada 2008, pria berusia 62 tahun yang juga memegang paspor Lebanon ini masuk ke dalam 100 tokoh berpengaruh dunia versi majalah Time.

Waleed Ibrahim

Pria ini adalah pemimpin grup media Middle Eastern Broadcasting Company (MBC)

MBC yang didirikan pada 1991 dianggap sebagai perusahaan media swasta terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca juga : Sempat Melemah, Bursa Arab Saudi Menguat Usai Penangkapan 11 Pangeran

Dikenal karena mengubah wajah media-media Arab, Waleed Ibrahim kerap menghiasi daftar 50 pengusaha berpengaruh versi Arabian Business.

Setelah beroperasi 26 tahun, MBC telah menggurita dengan total memiliki 18 saluran televisi.

Amr-Al Dabbagh

Dia adalah pemimpin dan CEO Al-Dabbagh Group, sebuah perusahaan keluarga yang berbasis di kota Jeddah, Arab Saudi.

Al Dabbagh juga merupakan mantan presiden Otorita Investasi Umum Arab Saudi (SAGIA).

Dabbagh lengser dari peran publiknya pada 2012 setelah dua tahun memimpin SAGIA dan mendapatkan posisi setara dengan menteri.

Baca juga : Penangkapan di Saudi, Pemberantasan Korupsi atau Pembersihan Politik?

Al-Dabbagh Group, yang didirikan pada 1962, merupakan konglomerasi dengan berbagai jenis perusahaan yang tersebar di 60 negara.

Pada 2015, Dabbagh mendirikan Universitas Filantropi yang menyediakan kuliah online gratis tentang kepemimpinan dan manajemen bagi para entepreneur yang ingin membawa perubahan sosial.

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com