Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Finnair Harus Timbang Berat Badan Sebelum Masuk ke Pesawat

Kompas.com - 04/11/2017, 08:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN

HELSINKI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Finlandia, Finnair, memiliki kebijakan baru terkait keselamatan. Kebijakan tersebut adalah penimbangan berat badan penumpang.

Penimbangan itu dilakukan sebelum pesawat lepas landas. Manajemen Finnair menyatakan, total berat badan penumpang yang akurat sangat dibutuhkan dalam penerbangan.

Sebelum diterapkan efektif per 2018, Finnair melakukan uji coba terlebih dulu.

Direktur relasi media Finnari, Paivyt Tallqvist mengatakan, penimbangan berat badan penumpang sudah diuji coba pada Selasa (31/10/2017) dan Rabu (1/11/2017) di Bandara Helsinki.

"Banyak orang yang ingin ambil bagian dari penimbangan. Tidak ada yang dipaksa untuk melakukannya," katanya, dilansir dari CNN, Jumat (3/11/2017).

Baca juga : Pilot Maskapai Finnair Bantu Penumpang Beri Makan Bayinya

Dia mengklaim penumpang sukarela untuk melakukan penimbangan berat badan, bahkan dicatat secara anonim.

Sekitar 180 orang sudah melewati proses tersebut secara sukarela. Angka itu lebih dari yang diharapkan oleh manajemen Finnair.

Data bobot rata-rata seluruh penumpang dalam sebuah penerbangan sudah dikeluarkan oleh Agensi Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) pada 2009.

Namun, Finnair ingin memiliki data terbaru yang lebih relevan untuk membantu perencanaan penerbangan.

"Bobot pesawat berdampak pada banyak hal, termasuk tingkat bahan bakar dan kecepata, serta keseimbangan pesawat terbang," kata Tallqvist.

"Kami hanya ingin memastikan data yang kami gunakan seakurat mungkin," tambahnya.

Baca juga : Beberapa Hal Ini Bisa Membuat Kita Iri terhadap Finlandia

Finnair menargetkan menimbang 2.000 orang. Penelitian ini akan dilakukan selama musim dingin dan musim semi.

Beban bagasi dan mantel yang dibawa penumpang pada kedua musim tersebut juga akan dibandingkan.

Sebelumnya, Finnair pernah meneliti tentang bobot penumpang pada 1980-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com