WASHINGTON, KOMPAS.com - Pelaku aksi teror di New York, Amerika Serikat, Sayfullo Saipov, menghadapi persidangan pertamanya, 24 jam setelah polisi membekuknya.
Dilansir dari Daily Mirror, Kamis (2/11/2017), Saipov terlihat di ruang pengadilan menggunakan kursi roda dan rambut acak-acakan.
Dengan seorang penerjemah bahasa Rusia, dia hanya menjawab "ya" dan "tidak" ketika ditanya hakim.
Saat sidang baru berjalan 10 menit, pengacara Saipov mengatakan kliennya memerlukan obat terkait perawatan medis.
Baca juga : Siapa Sayfullo Saipov Pelaku Teror Truk di New York?
Pertama, Saipov meminta kursi roda atau kruk sehingga dia tidak perlu menopang berat badannya akibat cedera.
Kemudian, dia meminta obat pereda rasa sakit dan perbannya diganti setiap hari
"Dia sangat kesakitan," kata pengacara pengadilan, David Patton, kepada hakim.
Namun, tidak jelas apakah hakim bersedia memenuhi permintaan Saipov.
Saipov terlihat seperti manusia kejam saat menabrakkan mobil pikapnya ke kerumunan orang di jalan, kemudian menewaskan 8 orang dan belasan orang terluka.
Baca juga : Trump Ingin Pelaku Teror New York Dihukum Mati
Namun, sehari kemudian, teroris yang mengklaim cinta Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ini, meminta kemurahan hati hakim pengadilan. Dia mengaku tidak bisa mengganti kerugian akibat perbuatannya.
Aksi terorisme Saipov disebut sebagai serangan teroris mematikan kedua di New York setelah dua pesawat menghancurkan World Trade Center pada 11 September 2011.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.