Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Tersangka Penyerangan Konsulat AS di Benghazi Ditangkap

Kompas.com - 31/10/2017, 18:43 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pasukan khusus AS berhasil menangkap seorang anggota militan di Libya yang dianggap berperan dalam penyerangan di Konsulat AS di Benghazi lima tahun lalu.

Pada Senin (30/10/2017), Presiden Donald Trump menyebut nama anggota militan Libya itu adalah Mustafa al-Imam.

Trump menambahkan, penangkapan ini memiliki arti signifikan sebagai bukti bahwa pemerintah tidak melupakan empat warga AS yang tewas di Benghazi.

Kini para petugas Departemen Kehakiman tengah membawa Mustafa al-Imam dengan menggunakan pesawat militer ke AS untuk diadili.

Baca juga : Komandan Milisi Libya Saat Tragedi Benghazi Disidang di Washington

"Ingatan kita kuat dan jangkauan kita amat jauh. Dan kami tidak akan beristirahat dalam upaya mencari dan membawa para pelaku serangan Benghazi ke pengadilan," ujar Trump.

Penangkapan yang dilakukan pasukan Navy Seal ini menjadi sebuah operasi militer pertama yang dipublikasikan di masa pemerintahan Donald Trump.

Operasi ini memang ditujukan untuk mencari dan menangkap mereka yang dianggap terlibat dalam penyerangan di Benghazi yang menewaskan dubes AS untuk Libya.

Pasukan khusus AS menangkap Mustafa al-Imam beberapa saat sebelum tengah malam pada Minggu (29/10/2017) waktu setempat di Misrata, pesisir utara Libya.

Mustafa kemudian dibawa ke sebuah kapal perang AS yang berlabuh di pelabuhan Misrata sebelum diterbangkan di Washington.

Setelah tiba di AS, Mustafa akan menjalani sidang di pengadilan distrik Washington DC sementara FBI melanjutkan penyelidikannya.

Mustafa menghadapi tiga dakwaan kriminal yang didaftarkan pada Mei 2015 yaitu pembunuhan atau konspirasi untuk membunuh seseorang dalam penyerangan ke fasilitas federal.

Dakwaan kedua adalah menyediakan dukungan untuk teroris dan menggunakan senjata api yang terkait dengan tindak kejahatan.

Sejauh ini belum diketahui peran Mustafa al-Imam dalam serangan pada 11 September 2012 itu.

Baca juga : Amerika Klaim Tangkap Dalang Pengeboman di Benghazi

Awal bulan ini, terdakwa lain dalam kasus serangan Benghazi, Ahmed Abu Khattala sudah menjalani sidang di pengadilan federal Washington DC.

Abu Khatalla yang ditangkap di masa pemerintahan Presiden Barack Obama menyatakan diri tak bersalah terkait 18 dakwaan yang dijeratkan kepadanya.

Sejumlah dakwaan yang menjerat Abu Khattala termasuk pembunuhan terhadap orang yang dilindungi secara internasional, menyediakan dukungan material untuk teroris dan menghancurkan properti pemerintah AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com