Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pembunuh Berantai Abad Ke-16 Ini adalah Leluhur Donald Trump?

Kompas.com - 31/10/2017, 13:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan yang melakukan investigasi terhadap kisah Peter Stumpf, pembunuh sekaligus  kanibal yang hidup pada abad ke-16 di Jerman, mendapati temuan menarik.

Pembunuh yang dijuluki "Siluman Serigala dari Bedburg" itu diduga dalam beberapa hal merupakan leluhur dari Presiden AS Donald Trump.

Dr Kevin Pittle, pakar antropologi dari Universitas Biola di California Selatan, melakukan penelitian ini dan mendapati temuan yang mengagetkan.

Menurut sejumlah dokumen tua yang masih ada saat ini, Stumpf dihukum mati bersama kekasihnya yang bernama "Katharina Trump" yang dituduh membantu pria itu melakukan kejahatannya.

Baca juga : Penasihat Kampanye Donald Trump Mengaku Bohongi FBI

Tergelitik dengan munculnya nama "Trump" dalam kisah itu maka Pittle memutuskan untuk menelusuri kisah Katharina Trump ini bersama beberapa koleganya.

Tim peneliti bentukan Pittle kini meyakini dari sejumlah bukti yang diperoleh amat mungkin Katharina Trump merupakan leluhur dari Presiden ke-45 Amerika Serikat itu.

Siapa Peter Stumpf?

Sebuah selebaran yang dicetak pada 1590 menunjukkan proses eksekusi Peter Stumpf yang mengaku membunuh 13 anak-anak dan dua perempuan hamil.Mirror Sebuah selebaran yang dicetak pada 1590 menunjukkan proses eksekusi Peter Stumpf yang mengaku membunuh 13 anak-anak dan dua perempuan hamil.
Berdasarkan sejumlah catatan, kisah Peter Stumph dimulai ketyika para penduduk desa di Bedburg, tak jauh dari kota Koln menemukan bangkai sapi yang sudah terkoyak-koyak.

Kemudian, tak hanya hewan ternak yang hilang, anak-anak dan perempuan muda juga mulai raib tak ketahuan rimbanya.

Kemudian sebagian anak-anak dan perempuan itu ditemukan sudah tak bernyawa dalam kondisi yang amat mengenaskan. Pembunuhan ini terus berlangsung selama beberapa dekade sebelum akhirnya berhenti.

Suatu hari, seekor serigala mencoba menyerang seorang anak perempuan. Namun, upaya serigala itu gagal karena sekelompok hewan ternak menyerangnya dan hewan buas itu kabur.

Baca juga : Pesawat Pengebom B-2 Terbang di Pasifik Jelang Kunjungan Trump

Penduduk desa lalu memburu serigala itu dengan bantuan beberapa ekor anjing. Lalu mereka menemukan sosok yang diyakini sebagai serigala lalu mengejarnya.

Namun, pada satu titik mereka tidak menemukan si serigala tetapi justru Peter Stumpf, petani kaya yang meringkuk ketakutan.

Stumpf kemudian ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan. Di sana dia mengaku melaukukan semua pembunuhan yang menggemparkan itu.

Stumpf mengaku dia terlahir dengan rasa haus darah yang tak terpuaskan. Dan dia mengaku sudah membunuh dann menyantap daging manusia selama 25 tahun.

Dia kemudian mengaku telah membunuh 13 orang anak-anak dan dua perempuan hamil lalu menyantap daging mereka.

Akhirnya Stumpf dihukum mati pada 31 Oktober 1589. Setelah tangan, kaki, dan kepalanya dipenggal, jenazahnya kemudian dibakar.

Hal terpenting dari kisah ini adalah, dokumen-dokumen tua mencatat putri Stumpf, Beell dan istrinya Katharina Trump membantu aksi pria itu.

Keduanya juga dihukum mati dan dibakar di atas jenazah sang pembunuh berantai.

Halaman:
Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com