Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Setuju Terima Lagi Pengungsi Rohingya dengan Syarat

Kompas.com - 26/10/2017, 06:25 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Myanmar dan Banglades telah sepakat akan bekerja sama dalam upaya memulangkan ratusan ribu pengungsi muslim Rohingya. Namun tetap dengan syarat.

Pemerintah Myanmar setuju untuk menghentikan arus keluar pengungsi Rohingya dari Banglades dan bersedia menerima mereka kembali.

"Myanmar sudah sepakat untuk menghentikan aliran pengungsi dari negara itu ke Banglades. Mereka juga akan memulihkan kondisi di Rakhine," kata Kementerian Perumahan Banglades, seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (25/10/2017).

Kesepakatan itu tercapai setelah otoritas terkait Banglades dan Myanmar menggelar pertemuan di Naypidaw, ibu kota Myanmar, Selasa (24/10/2017), seperti dikatakan Kementerian Perumahan Banglades.

Sekalipun telah tercapai kata sepakat, namun detail rencana tersebut belum terlalu jelas. Sementara krisis kemanusiaan terus terjadi dan semakin parah.

Baca: Peduli Rohingya, AS Pertimbangkan Beri Sanksi ke Myanmar

Di sisi Manymar, ternyata mereka tidak akan serta-merta menerima kembali para pengungsi.

Mereka menyebut masih ada sejumlah persyaratan, di antaranya, perlu dilakukan penelurusan latar belakang para pengungsi dan memastikan pengungsi benar berasal dari Rakhine.

"Kami belum bisa mengatakan kapan akan menerima mereka (para pengungsi) kembali," ujar Menteri Perumahan Myanmar Tin Myint.

"Kami akan menerima mereka setelah meneliti dan menelusuri. Kami akan mengecek apakah mereka benar tinggal di Maungdaw dan Buthidaung," tambahnya.

Persyaratan tersebut mungkin akan sulit dipenuhi oleh para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kejaran tentara Myanmar dan penganut ajaran Budha yang mereka sebut telah melakukan pembakaran, pembunuhan dan pemerkosaan.

Selain itu, Myanmar juga telah merebut status kewarganegaraan para pengungsi dengan menyebut mereka sebagai kelompok etnis yang berbeda.

Baca: Kanada Kirim Utusan ke Myanmar, Tingkatkan Bantuan Rohingya

Tolak Tuduhan Pembersihan Etnis

Hubungan kedua negara, Myanmar dan Banglades semakin tegang setelah kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar di Rakhine menyebabkan lebih dari 600.000 warga muslim Rohingya melarikan diri ke Banglades, akhir Agustus lalu.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com