Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Tanpa Menara di Teheran Menuai Kritik, Arsiteknya Tak Acuh

Kompas.com - 24/10/2017, 18:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Salah satu kesulitan bagi Pemerintah Kota Teheran di Iran, adalah saat memutuskan untuk membangun gedung baru di dekat gedung teater negara.

Sebab, mereka harus memastikan bangunan baru itu unik, dan tidak bertabrakan dengan struktur gedung ikonik Iran tersebut.

Itulah yang menjadi pertimbangan dua arsitek, Reza Daneshmir, dan Catherine Spiridonoff, membuat desain Masjid Vali-e-Asr.

Laman The Guardian memberitakan, mesjid tujuh lantai itu dibangun di atas lahan seluas 3.855 meter persegi.

Masjid  setinggi 32 meter itu memiliki aula shalat utama, ruang pusat kajian, ruang imam, dan tempat parkir.

Baca juga : Tillerson: Milisi Iran Harus Angkat Kaki dari Irak

Namun, masjid yang diresmikan pada pertengahan 2017 tersebut menuai kritik.

Beberapa kelompok keagamaan garis keras menolak menyebut Vali-e-Asr sebagai masjid.

Koran konservatif Mashregh News, menuliskan masjid itu tidak memiliki menara yang menjadi tetenger alias tanda dari sebuah masjid.

"Itu adalah sebuah penghinaan, masjid itu tidak memiliki makna, dan menurunkan nilai gedung teater tersebut."

Demikian ditulis dalam pemberitaan di Mashregh News.

Salah satu arsitek masjid itu, Reza Daneshmir, mengaku tidak ambil pusing dengan kritik yang disampaikan kepadanya.

Sebab, dia berpatokan hanya kepada satu sumber yakni Al Quran.

"Kami mencoba mendesain masjid ini secara sederhana, sopan, dan dengan iman yang kuat. Bukan karena motivasi untuk mendapat pujian atas strukturnya," kata Daneshmir.

Dia dan Spiridonoff -arsitek lainnya, mengaku terkesima dengan keindahan Masjid Quba, -masjid tertua dunia yang dibangun di masa Nabi Muhammad.

"Kesederhanaan menjadi ciri utama di masjid Quba ini. Selain itu, kami juga mencoba mendekatkan diri dengan generasi muda," tambah Daneshmir.

Proposal pembangunan Vali-e-Asr sudah ada sejak masa Mahmoud Ahmadinejad menjadi Wali Kota Teheran pada tahun 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com