Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Ingin Sebutan "Wanita Hamil" Jadi "Orang Hamil", Ada Apa?

Kompas.com - 23/10/2017, 17:17 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris tengah melobi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengubah perjanjian tentang hak asasi manusia (HAM), agar menjangkau para orangtua transgender.

Perubahan itu termasuk demi memberi perlindungan kepada kaum transgender yang sedang hamil, terkait penyebutan "wanita hamil".

Pemerintah Inggris berharap PBB mulai memberlakukan sebutan "orang hamil" bagi mereka yang tengah mengandung, termasuk warga transgender.

Pernyataan itu disampaikan dalam penyerahan resmi Inggris atas amandemen Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik.

Berita ini dilansir laman Daily Mail, Minggu (22/10/2017) waktu setempat.

Baca juga : Pria Transgender Asal AS Melahirkan Bayi Laki-laki

Perjanjian itu juga menyatakan "wanita hamil" harus dilindungi, termasuk tidak dikenai hukuman mati.

Namun, dalam penyerahan itu, Pemerintah Inggris mengatakan sebutan "wanita hamil" kemungkinan menyingkirkan transgender yang sedang mengandung.

Sehingga, kata "orang hamil" lebih cocok untuk digunakan.

Proposal itu bakal memberikan perlindungan bagi kehamilan kaum transgender, di mana bayi dilahirkan oleh pria transgender yang memiliki rahim dan ovarium.

Kelompok feminis kecewa dengan proposal itu. Mereka mengatakan, contoh tersebut seakan "membuat perempuan tidak disebutkan" atas nama persamaan transgender.

Hingga saat ini, diketahui ada dua kasus kehamilan transgender di Inggris.

Baca juga : Hayden Cross Pria Transgender Inggris Pertama yang Melahirkan 

 

Seorang penulis feminis terkemuka, Sarah Ditu, mengatakan, memiliki tubuh perempuan termasuk sistem reproduksi tidak membuat orang dikeluarkan dari kelompok perempuan.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan, Inggris tidak keberatan dengan penggunaan istilah "wanita hamil".

Namun, hal perlindungan hak atas hidup juga harus mencakup transgender yang mengandung bayi.

"Kami sangat mendukung hak atas hidup bagi ibu hamil. Kami telah meminta Komite HAM PBB tidak mengecualikan orang transgender yang hamil atas hak hidup mereka," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com