Pegang Pinggul Seorang Pria, Pemuda Ini Dipenjara 3 Bulan di Dubai

DUBAI, KOMPAS.com - Seorang warga negara Inggris dijatuhi hukuman kurungan tiga bulan di Dubai, Uni Emirat Arab setelah menyentung pinggul seorang pria di sebuah bar.

Jamie Harron ditangkap pada Juli lalu terkait insiden yang menurutnya peristiwa itu terjadi karena dia menghindari minuman yang tumpah di bar yang ramai itu.

Ahli listrik berusia 27 tahun itu sedang bekerja di Afganistan dan tengah singgah dua hari di Dubai, UEA saat itu.

Setelah ditangkap dengan tuduhan melakukan tindakan tak senonoh di ruang publik, Jami e kehilangan pekerjaannya dan terancam hukuman penjara selama tiga tahun.

Baca juga : Galang Dana Lewat Facebook untuk Pengungsi Afganistan, Pria Inggris Ditahan di Dubai

Sebuah organisasi kemasyarakatan, Detained in Dubai (DiD) mengatakan, Jamie dijatuhi hukuman kurungan tiga bulan pada Minggu (22/10/2017) tetapi pengacaranya berencana mengajukan banding.

DiD mengatakan, Jamie amat marah, kecewa, dan khawatir sesuatu yang buruk akan menimpanya.

Ketua DiD Radha Stirling mengatakan, selama masa banding ini, Jamie tidak harus menghuni tahanan.

Terkait insiden "pegang pinggul" itu, Jamie mengatakan, saat itu dia sedang memegang gelas berisi minuman mencoba melewati para pengunjung bar.

Sambil berjalan, Jamie menjulurkan tangannya ke depan untuk mencegah minuman itu tumpah ke badannya atau orang lain. Saat itulah, tangannya menyentuh pinggul seorang pria.

Setelah ditangkap, Jamie kemudian dikurung selama lima hari dan dibebaskan dengan jaminan tetapi paspornya ditahan.

"Kini Jamie sudah divonis kurungan tiga bulan, tak ada jaminan upaya banding bisa memberikan hasil lebih baik," kata Stirling.

"Dia sudah cukup menderita akibat tuduhan ini dan kini dia menghadapi kemungkinan harus mendekam di penjara," tambah Stirling.

Stirling menambahkan, saat bisa pulang ke Inggris, Jamie akan mengajukan gugatan hukum terhadap orang yang menuduh dan melaporkannya ke polisi Dubai.

Baca juga : Berbuat Tidak Sopan, Drumer Band Scorpions Ditahan di Dubai

"Dia merasa dikhianati dan dieksploitasi sistem yang tidak melakukan investigasi atau menanyai saksi soal apa yang terjadi sebenarnya," ujar Stirling.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Inggris hanya mengatakan sudah mengetahui masalah tersebut dan tengah memberikan bantuan hukum.