Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Tentara AS yang Gugur Belum Terima Uang yang Dijanjikan Trump

Kompas.com - 19/10/2017, 10:39 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump pernah menjanjikan bantuan uang sebesar 25.000 dolar AS untuk ayah seorang prajurit AS yang gugur di Afganistan.

Namun, Chris Baldridge hanya bisa gigit jadi karena hingga saat ini tak ada uang sepeser pun yang dikirimkan Trump untuknya.

Putra Chris, Kopral Dillon Baldridge tewas ditembak seorang polisi Afganistan dalam sebuah insiden serangan pada 10 Juni lalu.

Kabnar soal kematian Dillon ini diterima Chris lewat telepon langsung dari Presiden Donald Trump.

Baca: Terkait Isu Pelecehan Seksual, Donald Trump Dipanggil Pengadilan

Lewat pembicaraan telepon keduanya membicarakan soal kehidupan dan karier Dillon dan Chris mengatakan, dia sedih karena putranya gugur karena sebuah pembunuhan bukan di medan pertempuran.

Chris Baldridge, seorang pekerja konstruksi, mengatakan, dia amat kecewa dengan skema tunjangan untuk para veteran yang ditetapkan militer AS.

Chris mengatakan, mantan istri Dillon menjadi pewaris tunjangan sehingga dia menerima uang duka sebesar 100.000 dolar dari Pentagon.

Meski demikian, Chris mengatakan, saat itu dirinya benar-benar tak memiliki uang untuk melanjutkan hidupnya.

Mendengar itu, Presiden Trump berjanji akan memberi Chris cek bernilai 25.000 dolar yang diambil dari uang pribadinya.

Beberapa pekan setelah percakapan telepon itu, Chris menerima surat dari Presiden Trump, tetapi tak ada cek di dalam amplop surat itu.

"Saya membuka amplop itu dan sejujurnya saya menantikan ada cek di dalamnya," ujar Chris.

"Saya tahu pikiran itu berlebihan tapi saat dibuka tak cek di dalamnya, hanya selembar surat berisi ucapan bela sungkawa," tambah Chris.

Saat harian The Washington Post menanyakan hal tersebut ke Gedung Putih pada Rabu (18/10/2017), tak ada jawaban apapun yang diberikan. Namun, setelah kisah ini dipublikasikan barulah Gedung Putih berkomentar.

"Cek sudah dikirim. Sangat menjijikkan melihat media menilai hal yang seharusnya dianggap sebagai sebuah itikad baik presiden dan menggunakannya sebagai alat untuk memenuhi agenda media," demikian Gedung Putih.

Baca: Donald Trump Kini Menjadi Kerisauan Utama Kim Jong Un

Harian The Washington Post juga melaporkan setidaknya 20 tentara Amerika tewas di luar negeri sejak Trump resmi berkuasa pada Januari lalu.

Harian itu kemudian mewawancarai 13 keluarga prajurit yang gugur, tujuh dari mereka menerima telepon dari presiden sementara sisanya tidak menerima ucapan bela sungkawa lewat telepon.

Empat dari enam keluarga yang tak menerima telepon dari presiden mengaku sangat kecewa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com