ONTARIO, KOMPAS.com - Pekan kemarin, Joshua Boyle, warga negara Kanada bersama keluarganya dibebaskan dari kelompok Taliban, Afganistan, yang menyandera mereka selama bertahun-tahun.
Kini keluarga itu telah kembali ke Kanada. Pada Senin kemarin, seperti yang dilaporkan USA Today, Boyle harus melarikan istrinya ke rumah sakit.
Namun, Boyle tidak memberikan keterangan spesifik terkait kondisi kesehatan istrinya, Caitlan Coleman, yang harus dirawat.
"Istriku sudah melewati masa-masa kelam seperti di neraka, dan dia menjadi prioritas pertamaku sekarang," kata Boyle, Selasa (17/10/2017).
Boyle, dan istrinya yang berasal dari Amerika Serikat, serta ketiga anaknya diselamatkan pada Rabu lalu setelah disandera sejak tahun 2012.
Mereka diculik saat perjalanan di pegunungan di Afganistan. Anak-anak mereka lahir saat pasangan itu ditawan.
Baca: Dibebaskan dari Taliban, Boyle Tolak Pulang Pakai Pesawat Militer AS
Saat mendarat di Bandara Toronto pada Jumat lalu, Joshua Boyle bercerita, di masa penyenderaan, teroris Haqqani, -yang berafiliasi dengan Taliban, membunuh bayi perempuan Boyle.
Bahkan, teroris pun memperkosa istrinya di tahun-tahun penyanderaan itu.
Soal pertanyaan mengenai bayi keempatnya, Boyle mengaku ada pemaksaan untuk mengaborsi janin itu.
Namun, dalam sebuah pernyataa, Taliban menyebut istri Boyle mengalami keguguran.
Membangun keluarga besar
Boyle dan istrinya memutuskan untuk memiliki anak ketika disandera. Mereka memang berencana membangun keluarga besar.
"Ayo, kita berikan yang terbaik dan setidaknya bisa pulang dengan memulai impian keluarga kita," pikirnya.
"Kami telah menghabiskan waktu sebagai sandera. Kami ingin mempunyai anak sebanyak mungkin, dan kami tidak ingin membuang waktu."