Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiul Menggoda Akan Masuk RUU Antikekerasan Seksual di Perancis

Kompas.com - 17/10/2017, 15:43 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Menteri Kesetaraan Gender Perancis sudah menyusun rancangan undang-undang (RUU) yang diarahkan untuk memberantas kekerasan dan pelecehan seksual.

RUU yang disusun Marlene Schiappa itu meliputi denda langsung di tempat untuk siulan yang menggoda atau perilaku yang memperlihatkan pengumbaran nafsu di tempat-tempat umum.

Munculnya serangkaian dugaan kekerasan seksual atas produser film terkenal, Harvey Weinstein, memicu kembali perdebatan tentang “predator pria” atau serangan seksual oleh kaum pria.

Saat mengumumkan RUU, Senin (16/10/2017), Schiappa menjelaskan, satu gugus kerja politikus akan bekerja sama dengan polisi dan jaksa untuk memastikan perilaku yang tergolong pelecehan seksual.

"Gagasannya adalah masyarakat secara kesuluruhan menetapkan kembali yang bisa diterima dan tidak," katanya kepada surat kabar La Croix.

Baca: Terkait Isu Pelecehan Seksual, Donald Trump Dipanggil Pengadilan

Presiden Emmanuel Macron dalam wawancara pada Minggu (15/10/2017) sudah menyatakan akan mencabut penghargaan bergengsi Legion D'Honneur dari Weinstein.

Macron juga menegaskan akan bertindak dengan lebih tepat dalam menggolongkan kekerasan serta pelecehan seksual berdasarkan undang-undang.

Pelecehan seksual di jalanan, termasuk siulan yang menggoda, sudah termasuk dalam pelanggaran hukum di beberapa negara, antara lain Portugal dan Argentina.

Dalam wawancara dengan stasiun radio RTL, Shciappa mengatakan, RUU di Perancis – yang  rencananya akan diserahkan ke parlemen tahun depan untuk dibahas – amat diperlukan karena saat ini pelecehan di jalanan tidak masuk dalam undang-undang.

"Kita saat ini tidak bisa mengadukannya."

Baca: Saat Jagat Media Sosial Dibanjiri Pengakuan Korban Pelecehan

Saat membahas tentang hal-hal yang tergolong sebagai pelecehan, Schiappa memberi contoh seorang pria yang mengikuti seorang perempuan sampai beberapa blok jalan atau yang bertanya “nomor telepon sampai 17 kali”.

"Kita tahu persis sampai pada titik apa kita merasa terintimidasi, tidak aman, atau diganggu di jalanan."

Schiappa merupakan politikus baru di tingkat nasional Perancis dan merupakan salah satu andalan dari kalangan masyarakat sipil dalam kabinet Presiden Macron.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com