Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gay di Australia Jadi Target Tes Narkoba, Kenapa?

Kompas.com - 12/10/2017, 22:28 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Dokumen pengadilan mengungkap, Kepolisian New South Wales (NSW) menarget sekelompok petugas polisi homoseksual (gay) dalam penyelidikan internal terkait obat-obatan terlarang.

Mereka disasar karena dianggap rutin mengunjungi bar homoseksual yang populer dan terkenal suka berganti pasangan.

Tiga petugas polisi aktif yakni Christopher Sheehy, Steven Rapisarda, dan Shane Housego, serta mantan petugas Christian McDonald, kini mengupayakan kompensasi dan permohonan maaf dari Kepolisian NSW.

Ketiganya menilai mereka menjadi target karena kehidupan seksual mereka.

Mereka menuduh, perlakuan itu adalah hasil dari budaya homofobia (anti-homoseksual) yang dipelihara oleh managemen senior di Kantor Polisi Newton.

Keempat pria itu menjadi target karena kunjungan mereka ke bar homoseksual, mengarah ke kekhawatiran bahwa mereka terlibat dalam konsumsi obat-obatan terlarang.

Kepala Kepolisian Newton, Inspektur Simon Hardman, mengungkap, empat polisi itu dicurigai setelah petugas ke-5, Sersan George Zisopoulous positif atas tes ekstasi dan obat-obatan terlarang.

Pemeriksaan itu dijalani dengan sampel rambut pada bulan Mei 2015.

Hardman mencatat, Sersan Zisopoulous mencukur bulu kepala dan lengannya. Lalu McDonald serta Rapisarda masuk kerja di minggu berikutnya dengan potongan rambut yang sangat pendek.

"Kecurigaan kini berkembang bahwa ini adalah tindakan yang disengaja untuk mencegah penahanan akibat narkoba," ujar Hardman.

Ia menyatakan bahwa pertemanan di antara kelima petugas, dan kunjungan mereka ke bar yang terkenal akan peredaran narkoba, seperti Stonewall, Hotel Beresford, dan The Ivy menimbulkan kecurigaan.

"George, Christian, dan Christopher juga terkenal dengan kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual," tulis Hardman.

Hardman menulis, tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa Sheehy, McDonald, Rapisarda atau Housego telah mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Namun, dia masih mendesak adanya penyelidikan lebih lanjut terhadap keempatnya.

"Saya tak bisa membenarkan upaya tes narkoba yang menarget siapa pun dalam kelompok itu," sebut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com