Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Rusia Menewaskan 12 Komandan Lapangan Al Qaeda

Kompas.com - 04/10/2017, 15:33 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia, Rabu (4/10/2017), melaporkan, pihaknya telah membunuh 12 komandan sayap Al Qaeda di Suriah.

Pemimpin utama kelompok Jabhat al-Nusra itu, Abu Mohammed al-Jolani, kehilangan salah satu tangannya dan berada dalam “kodisi kritis”, seperti dilaporkan AFP, Rabu ini.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan, belasan komandan dan pemimpin utama Al Qaeda itu tewas dan terluka dalam serangan udara untuk membalas penyerbuan ke pos polisi militer Rusia di Suriah, 18 September.

Akibat serangan udara itu, pemimpin Jabhat al-Nusra Abu Mohammed al-Jolani mendapat beberapa luka serius akibat pecahan peluru.

BacaL Gabung ke ISIS, Bahrumsyah Tak Selesaikan Kuliah di UIN Syarif 

“Ia kehilangan lengan dan dalam kondisi kritis, menurut beberapa sumber independen," kata Konashenkov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita Perancis, AFP, Rab ini.

Menurut Konashenkov, 12 komandan lapangan termasuk kepala keamanan al-Jolani juga tewas bersama dengan sekitar 50 pengawal mereka.

Selain itu, lebih dari 10 militan terkena luka serius dan ringan akibat ledakan. Serangan ke kelompok sayap Al Qaeda di Suriah itu melibatkan jet tempur Su-34 and Su-35.

Pasukan yang dipimpin Moskwa mampu memburu kelompok jihad dengan menggunakan data yang diperoleh intelijen militer Rusia pada Selasa (3/10/2017) menyerang tepat pada saat para militan Al Qaeda mengadakan sebuah pertemuan.

Jabhat al-Nusra, atau Front al-Nusra (nama sebelumnya), telah keluar dari statusnya sebagai sebagai afiliasi Al Qaeda di Suriah pada 2016 dan menjadi Front Fateh al-Sham.

Baca: ISIS Klaim Serangan di Las Vegas Meski Tanpa Bukti Kuat

Sejak 2017, sayap Al Qaeda tersebut telah mendominasi koalisi faksi-faksi jihad yang disebut Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Aliansi tersebut menguasai sebagian besar provinsi Idlib barat laut setelah mengusir mantan sekutu Islam moderat awal tahun ini.

Washington dan PBB tidak mengakui jeda dari Al Qaeda dan menahan para jihadis dalam daftar hitam teror mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com