Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Serangan di Las Vegas Meski Tanpa Bukti Kuat

Kompas.com - 02/10/2017, 22:26 WIB

LAS VEGAS, KOMPAS.com – Kelompok teroris berkedok agama dan menamakan dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bersenjata yang mematikan lebih 50 orang dan melukai sedikitnya 400 orang lainnya di Las Vegas, Amerika Serikat.

ISIS dalam propagandanya menyanjung-nyanjung pelaku, Stephen Paddock, sebagai “tentara” dari kelompoknya, sebagaimana dilaporkan The Independent, Senin (2/10/2017) malam. Namun, klaim ini tetap dibantah oleh otoritas di AS karena tak ada bukti yang menunjang klaim tersebut. 

Polisi telah menembak Paddock, pria berusia 64 tahun, yang menjadi pelaku penembakan di sebuah festival musik di Las Vegas, Minggu (1/10/2017) malam waktu setempat.

Sheriff Distrik Clark Joseph Lombardo mengatakan, Paddock adalah pria berkulit putih yang berasal dari kota Mesquite, 130 kilometer dari timur laut Las Vegas.

Baca juga: Korban Penembakan di Las Vegas Terus Bertambah, 50 Tewas, 200 Luka

Paddock diduga pernah tinggal di negara bagian California dan Florida. Polisi menduga serangan itu dilakukan seorang diri dan tidak terkait dengan terorisme.

Penembakan mematikan itu terjadi saat konser musik country tengah berlangsung di ruang terbuka di Route 91 Harvest dan dilakukan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan oleh kantor berita propaganda ISIS, yakni Amaq, disebutkan bahwa penyerang adalah seorang “tentara ISIS”.

“Penyerang di Las Vegas itu adalah seorang tentara ISIS yang melakukan serangan dalam rangka untuk menarget negara-negara koalisi,” katanya.

Baca juga: CIA dan FBI Ragukan Klaim ISIS dalam Penembakan di Las Vegas

AS adalah pemimpin koalisi asing di Suriah, yang memulai kampanye pada September 2014.  Kantor berita Propaganda ISIS mengatakan, "pelaku baru memeluk Islam beberapa bulan yang lalu".

Padahal, agama dan gaya hidup Paddock belum bernah terungkap sampai saat ini.

Klaim tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen, juga terjadi beberapa hari setelah ISIS mengeluarkan pidato dari seseorang yang disebut sebagai pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi.

Kelompok teroris yang mengklaim atas nama agama - meski sesungguhnya tidak mewakili Islam -  itu, sering mengeluarkan klaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden besar ataupun kecil. Termasuk serangan teror di Sarinah, Jakarta.

Di tempat terpisah, AFP melaporkan, Biro Investigasi Federal (FBI) telah membantah klaim tersebut. Senada dengan FBI, agen rahasia AS, Central Intelligence Agency ( CIA),  menekankan perlunya berhati-hati menanggapi klaim ISIS yang tanpa bukti. 

Baca juga: FBI: Penyerang di Las Vegas Tidak Terkait dengan ISIS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com