Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Konflik "Merambat" ke Banglades, 15.000 Warga Rohingya Dipindah

Kompas.com - 01/10/2017, 15:09 WIB

COX'S BAZAR, KOMPAS.com - Otoritas Banglades berencana memindahkan 15.000 pengungsi Rohingya yang kini menetap di kawasan perbukitan yang memiliki sejarah pergolakan.

Kawasan itu berada di dekat perbatasan Myanmar.

Sebelelumnya, sekitar setengah juta warga Rohingya yang tiba di tenggara Banglades dalam rentang lima minggu terakhir, adalah mereka yang lari dari kekerasan di Myanmar.

Mereka terpaksa berjejalan di kamp-kamp penampungan yang bermunculan di lahan pemerintah setempat.

Namun, sebelumnya telah ada ribuan pengungsi Rohingya yang menetap di Distrik Bandarban.

Baca: 3 Warga Rohingya Ditangkap Bawa 800.000 Pil Meth ke Banglades

Distrik itu dalah bagian dari kawasan Bukit Chittagong, di mana suku-suku pribumi melakukan pemberontakan separatis di tahun 1980-an dan 1990-an.

Seperti diberitakan AFP, Minggu (1/10/2017), otoritas Banglades khawatir, kehadiran warga Rohingya di kawasan itu dapat menghidupkan kembali ketegangan komunal.

Ketegangan yang dikhawatirkan adalah antara kelompok minoritas Rohingya dan kelompok suku setempat.

Diketahui, warga Rohingya mayoritas beragama Islam, sementara kelompok suku di kawasan itu beragama Budha.

"Pemerintah sekarang telah memutuskan untuk memindahkan semua pengungsi Rohingya yang jumlahnya mencapai 15.000 jiwa ke dalam sebuah kamp utama."

Demikian dikatakan Administrator Pemerintah Bandarban, Dilip Kumar Banik kepada AFP..

Banik mengatakan, pemerintah akan mulai memindahkan mereka pada hari Senin besok, demi memastikan perdamaian di distrik perbukitan tadi.

Sejak lima minggu terakhir, Banglades telah membuka wilayah perbatasan dengan Myanmar, demi membiarkan warga Rohingya yang "ditolak" bisa mengungsi.

Namun, hingga kini, para pengungsi Rohingya tidak berstatus pengungsi resmi. Mereka pun umumnya mengaku tidak ingin menetap sebagai pengungsi tanpa batas waktu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com