Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan kepada Partai Ultra Kanan Meningkat, Ada Apa di Balik Itu?

Kompas.com - 27/09/2017, 07:34 WIB

KOMPAS.com - DALAM analisis usai pemilihan, empat lembaga jajak pendapat terbesar Jerman memberi penjelasan tentang keberhasilan partai kanan jauh atau ultra konservatif, Alternatif untuk Jerman (AfD), menarik pemilih. Alasan memilih AfD sangat beragam.

Suara telah dihitung dan para ahli mulai menganalisis siapa memilih siapa dan mengapa.

Pers internasional menyoroti pencapaian partai populis kanan itu, yang meraih 12,6 persen suara dan menjadi fraksi terbesar ketiga di parlemen Jerman, Bundestag.

Sehari setelah pemilu, wakil dari empat lembaga jajak pendapat terkemuka Jerman memberi keterangan kepada kepada wartawan mengenai temuan mereka berkaitan dengan keberhasilan AfD.

Berikut kesimpulannya:

(1). AfD kuat di Jerman bagian timur, terutama di kalangan pemilih  muda

Tidak mengherankan jika AfD berhasil menjaring suara di bagian timur Jerman yang sebelumnya komunis, karena sebagian besar kawasan itu secara ekonomis tertinggal jauh dari bagian barat.

Namun, fenomena yang lebih menarik bagi para peneliti dan partai politik lain adalah fakta bahwa ada perbedaan sikap yang besar antara kaum muda di Jerman bagian barat dan timur.

Baca: Exit Poll Pemilu Jerman: Angela Merkel Terpilih Lagi Jadi Kanselir

"AfD sangat kuat dalam peraihan suara di kalangan muda di timur sedangkan di barat lemah," kata Nico A Siegel dari lembaga riset Infratest-Dimap.

Menurut Siegel, partai-partai tradisional perlu beberapa generasi untuk bisa memenangkan kembali pemilih muda di kawasan timur Jerman.

(2). AfD mendapat dukungan signifikan dari pemilih golput

AfD berhasil menjaring pemilih yang sebelumnya tidak mau ikut pemilu karena berbagai alasan.

"Yang kami amati sejak tahun lalu dalam pemilihan regional di negara bagian, AfD rupanya berhasil menarik kembali pemilih dari segmen yang tadinya tidak mau ikut pemilu lagi," jelas Peter Matuschek dari lembaga riset Forsa.

Para peneliti juga mengatakan, bagi kebanyakan pemilih, media tradisional masih jauh lebih penting daripada media sosial, namun hal ini justru sebaliknya pada kasus pendukung AfD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com