Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bantah Umumkan Perang, Pernyataan Korut Dinilai Tak Masuk Akal

Kompas.com - 27/09/2017, 06:30 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan, tuduhan Korea Utara (Korut) bahwa AS sudah menyatakan perang merupakan hal yang tidak masuk akal.

Penegasan itu disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, Selasa (26/9/2017) di Washington DC, AS.

Menurut dia, AS “belum menyatakan perang terhadap Korut dan anggapan itu jelas mustahil”.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan tersebut setelah Menteri Luar Negeri Korut,  Ri Yong Ho, mengatakan bahwa “seluruh dunia seharusnya tahu betul bahwa AS-lah yang pertama-tama menyatakan perang terhadap Korut”.

"Terkait dengan pernyataan perang yang dikeluarkan Trump ini, maka semua opsi sekarang ada di tangan pemimpin Korut," tambahnya usai Sidang Umum PBB di New York, Senin (25/9/2017).

Baca: Korut Klaim Presiden Trump Sudah “Umumkan Pernyataan Perang”

Ri mengatakan, militer Korut sekarang berhak untuk menembak jatuh pesawat-pesawat pengebom AS walaupun pesawat tersebut berada di luar wilayah udara Korut.

Menlu Korut mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas kicauan Presiden AS Donald Trump bahwa jika Korut terus saja mengeluarkan ancaman, maka pemerintah Korut takkan bertahan lama.

Korsel tabah

Setelah Korut menyatakan berhak menembak pesawat-pesawat pengebom AS, Gedung Putih selanjutnya memperingatkan Pyongyang untuk menghentikan provokasi.

Seruan senada juga dikeluarkan oleh Pentagon. "Jika Korut tidak menghentikan aksi-aksi provokatif, Anda tahu, kami akan memastikan bahwa kami memberikan berbagai opsi kepada presiden untuk menangani Korut," kata juru bicara Pentagon, Robert Manning.

Baca: "72 Persen Warga AS Khawatir Perang dengan Korut akan Meletus

Korea Selatan (Korsel), yang secara teknis masih berperang dengan Korut sejak 1950-an, menyerukan “ketajaman dan ketabahan” dalam menghadapi yang disebut sebagai provokasi terus menerus oleh Pyongyang.

Menteri Luar Negeri Korsel, Kang Kyung-wha, mengatakan kerja sama antara Korsel dan AS sangat penting di tengah ketegangan ini.

Oleh karenanya, ia meminta pihak-pihak yang terlibat untuk mencegah “eskalasi ketegangan, atau bentrokan militer tanpa sengaja di kawasan yang dapat berkembang di luar kontrol”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com