Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2017, 06:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com –  Ada tiga berita dunia yang paling dinimanti pembaca pada Senin (25/9/2017), yakni tentang pemilu Jerman, larangan ke AS, dan kuburan massal di Myanmar.

Jika karena berbagai kesibukan, Anda melewatkan begitu saja berita-berita tersebut, kami hadirkan kembali bagi Anda tiga berita tersebut.

Hasil Pemilu 2017 Obrak-abrik Peta Kekuasaan di Berlin

Partai Kristen Demokrat (CDU) dan mitra afiliasi Kristen Sosialis (CSU) kehilangan suara secara dramatis.

Partai Demokrat Bebas (FDP) kembali jadi anggota parlemen Bundestag dan partai ultra kanan, Alternatif untuk Jerman (AfD), jadi kekuatan ketiga terbesar.

Hasil Pemilu 2017 mengobrak-abrik peta kekuasaan di Berlin, seperti dilaporkan Deutsche Welle, Minggu (24/9/2017).

Walaupun menang, jumlah pemilih partai Kanselir Jerman Angela Merkel (CDU), dalam pemilu kali ini adalah yang paling sedikit sejak 1949.

Silahkan simak berita tersebut selengkapnya dengan mengklaik tautannya di sini.

Trump Terbitkan Larangan Perjalanan Baru ke Tiga Negara

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan larangan perjalanan atau travel ban yang baru pada Minggu (24/9/2017).

Kali ini Korea Utara, Venezuela, dan Chad ditambahkan ke dalam daftar negara dengan keamanan terburuk dan tidak kooperatif dengan AS, seperti dilaporkan AFP, Senin (25/9/2017).

Lima negara lainnya yang telah lebih awal masuk dalam daftar larangan perjalanan itu adalah Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman. 

Trump mengeluarkan pembatasan terbaru untuk menggantikan aturan sebelumnya yang memicu perdebatan sengit secara politik dan hukum. Silahkan buka tautan berita selengkapnya di sini.

Ditemukan Kuburan Massal di Rakhine, Terbanyak Jenazah Perempuan

Pemerintah Myanmar mengatakan telah menemukan kuburan massal di negara bagian Rakhine berisi 28 jenazah, hampir semuanya perempuan.

Pemerintah mengatakan 'mereka adalah warga Hindu yang dibunuh oleh milisi Rohingya'.

"Aparat keamanan telah menemukan dan membongkar 28 jenazah warga Hindu yang dibunuh secara kejam oleh ekstremis ARSA di negara bagian Rakhine," demikian pernyataan militer yang dimuat di situs online resmi, seperti dilaporkan BBC, Senin (25/9/2017).

Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) adalah kelompok yang dituding  sebagai pelakunya.

Ingin mengetahui berita selengkapnya, silahkan simak tautannya di sini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com