Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2017, 06:18 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com -  Pemerintah Korea Utara (Korut) menyatakan, penegasan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bahwa pemimpin Korut tak akan bertahan lama “adalah pernyataan perang”.

Saat berbicara di New York, Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong Ho, mengatakan, militer Korut sekarang berhak untuk menembak jatuh pesawat-pesawat pengebom AS meski pesawat tersebut berada di luar wilayah udara Korut.

Ri mengatakan masyarakat internasioal harus memahami bahwa Washington yang pertama kali menyatakan perang.

"Seluruh dunia harus tahu bahwa Amerika-lah yang pertama-tama memberlakukan perang kepada negara kami," kata Ri kepada para wartawan, Senin (25/9/2017).

Ri mengeluarkan pernyataan ini sebelum meninggalkan New York, setelah menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB yang diselenggarakan pekan lalu.

"Terkait dengan pernyataan perang yang dikeluarkan Trump ini, maka semua opsi sekarang ada di tangan pemimpin Korea Utara," tambahnya sebelum berangkat menuju bandar udara.

Baca: "72 Persen Warga AS Khawatir Perang dengan Korut akan Meletus

Kata-katanya ini adalah ulangan dari pernyataan senada yang disampaikan oleh Trump yang menyebutkan dirinya memegang semua opsi untuk menangani program nuklir dan pengembangan senjata oleh Korea Utara yang mengancam Amerika.

Hari Sabtu (23/9/2017) Ri di depan Majelis Umum PBB mengatakan “tak bisa dihindari negaranya akan menembak wilayah AS dengan roket setelah Trump menyebut pemimpin Korut, Kim Jong U, tengah melakukan misi bunuh diri”.

Tak lama kemudian, melalui Twitter Presiden Trump mengatakan kalau ancaman ini diulangi, pemerintah Korea Utara “tidak akan bertahan lama”.

Perang kata-kata ini memanas di tengah keputusan pemerintah di Pyongyang untuk terus melakukan uji nuklir dan uji penembakan rudal, meski dikecam oleh masyarakat internasional.

Ini bukan untuk pertama kalinya pemerintah Korea Utara menggunakan kata “pernyataan perang” kepada AS, namun kali ini disampaikan ketika pemimpin tertinggi kedua negara tengah saling serang melalui berbagai pernyataan resmi.

Baca: Jika AS dan Korea Utara Berperang, Tak Akan Ada Pemenang

Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB General Antonio Guterres mengatakan bahasa yang panas bisa menyebabkan kesalahpahaman yang sangat fatal.

"Satu-satunya solusi adalah solusi politis," katanya.

Sementara itu juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee, menegaskan bahwa pernyataan Ri “sangat absurd” dan menambahkan bahwa pemerintah Trump tidak mengumumkan perang terhadap Korut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com