Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide "Terapi Penyembuhan" Gay Disetujui, Warga Brasil Mengecam

Kompas.com - 22/09/2017, 05:56 WIB

KOMPAS.com - Para aktivis dan selebritas di Brasil mengecam keputusan sebuah pengadilan yang menyetujui program "penyembuhan" bagi gay.

Waldemar de Carvalho -seorang hakim pengadilan negeri di Ibu Kota Brasil, mendukung rencana seorang psikolog yang lisensinya bahkan sudah dicabut, untuk melakukan 'terapi konversi'.

Psikolog tersebut, Rozangela Justino adalah seorang penganut Kristen Evangelis yang menyebut homoseksualitas sebagai 'penyakit'.

Sejumlah kritik menyatakan, pernyataan Justino tidak masuk akal secara medis.

Baca: Pelaku Jual Beli Online Video Gay Anak Berafiliasi dengan 49 Negara

Pada tahun 1999, Dewan Nasional Psikologi Brazil sebenarnya telah melarang psikolog untuk melakukan 'pengobatan' yang diklaim dapat mengubah orientasi seksual seseorang.

Bintang pop terkenal Brasil, Anitta mengunggah video kecaman di akun Instragramnya, yang telah ditonton lebih satu juta orang.

"Inilah yang terjadi di negara saya. Orang-orang sekarat, kelaparan, pemerintah menghancurkan negara ini dengan korupsi, pendidikan dan rumah sakit masih buruk."

"Tapi, pejabat hakim malah menghabis-habiskan waktu mengumumkan bahwa homoseksualitas adalah penyakit," kata dia.

Sementara itu, Ivete Sangolo, seorang penyanyi Brasil, menulis di akun Instagramnya, "yang sebenarnya sakit itu adalah mereka yang percaya gay itu penyakit."

Unggahan ini telah disukai lebih 236.000 kali.

Baca: Otoritas Zanzibar Tangkap 20 Orang Atas Tuduhan Homoseksualitas

Di Twitter, dukungan bermunculan untuk komunitas gay lewat unggahan foto, gambar kartun, dan kecaman terhadap keputusan hakim itu.

"Tentu saja, karena di negara ini lebih penting untuk 'mengobati' seksualitas seseorang daripada memberantas ketidakadilan," tulis seorang pria dalam bahasa Portugis.

"Tidak akan ada obat karena gay bukanlah penyakit," tulis netizen lainnya dengan menggunakan tagar #curagay.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com