Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Aksi Wakil Indonesia Saat Festival Asia-Afrika di Mesir...

Kompas.com - 20/09/2017, 08:47 WIB
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Indonesia ikut meramaikan acara festival Asia- Afrika: Cinema, Arts and Tourism yang digelar di kota wisata Sharm el- Sheikh, sekitar 700 kilometer arah tenggara Kota Kairo.

Acara yang digelar pada 14-20 September tersebut diikuti 23 negara Asia-Afrika, dan berlangsung atas kerjasama Pemerintah Mesir, Organisasi Solidaritas Bangsa-Bangsa Asia Afrika, Dream Arts, dan dua lembaga swadaya masyarakat Mesir.

Indonesia yang dinobatkan sebagai tamu kehormatan diwakili KBRI Kairo. Mereka menurunkan tim seni budaya dalam acara tersebut.

Indonesia juga menyuguhkan dua film Indonesia untuk diputar bersama film-film dari 23 negara Asia Afrika lainnya, yaitu film "Aisyah Biarkan Kami Bersaudara", dan film "The Mirror Never Lies".

Beberapa tari daerah dan seni bela diri silat yang dibina dan dikembangkan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, tampil memukau didepan publik Mesir.

Acara diawali dengan video pendek Wonderful Indonesia, dilanjutkan dengan Tari Gelang Balian yang diiringi musik Gamelan yang ditampilkan oleh kelompok tari Sekolah Indonesia Cairo (SIC).

Disusul, tarian Dara Juanti, oleh Sanggar Tari Kinanah, dan para pendekar Seni Beladiri Silat muncul dengan jurus-jurus dan aksi-aksi yang indah serta menegangkan. Tampilan ini disajikan dengan koreografi dan musik yang khas.

Lalu, ada pula tari Lenggang Nyai yang menampilkan gerakan-gerakan yang indah gemulai.

Kelompok tari SIC tampil kembali manggung dengan Tari Abyar. Sementara Sanggar Tari Kinanah dengan Tari Piring.

Acara kemudian ditutup dengan Medley Nusantara oleh semua anggota tim.

Ketua penyelenggara Helmy Al-Hadidi menyatakan Festival ini diselenggarakan untuk saling mengenal, saling berbagi, dan membuka dialog kebudayaan dan  pengalaman seni budaya antar negara-negara peserta.

Al-Hadidi yang juga Ketua Organisasi Solidatitas Bangsa-Bangsa Asia Afrika, menyebut acara ini pun berguna untuk mendukung kefahaman dan solidaritas kebudayaan antar bangsa Asia Afrika.

Al-Hadidi lalu menjelaskan alasan Indonesia dipilih sebagai tamu kehormatan dalam fesitival ini.

Menurut dia, Konferensi Asia Afrika Bandung di tahun 1955 menjadi sejarah tersendiri antara Mesir dan Indonesia, khususnya perananan penting kedua tokohnya, yaitu Presiden
Gamal Abdul Naser dan Soekarno.

Konferensi itu yang melahirkan solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika dan melahirkan gerakan non-blok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com