Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Indonesia Sudah di Banglades, Belum Tiba di Pengungsi Rohingya

Kompas.com - 17/09/2017, 08:23 WIB

CHITTAGONG, KOMPAS.com - Gelombang bantuan Indonesia untuk pengungsi Rohingya berdatangan di Bandara Chittagong, Banglades, selama beberapa hari terakhir.

Namun, rangkaian bantuan ini belum sampai ke kamp-kamp pengungsi Rohingya.

Sejak Rabu (13/9/2017), pemerintah Indonesia telah mengirimkan empat pesawat pengangkut bantuan. Jumlah ini bertambah seiring dengan kedatangan dua pesawat lagi, Sabtu (16/9/2017).

Sebagaimana dilaporkan Biro Pers Istana, dua pesawat Hercules TNI Angkatan Udara (AU) tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Banglades, Jumat (15/9/2017) sore waktu setempat.

Kedua pesawat itu membawa bantuan kemanusiaan berupa paket sandang, tangkir air, selimut, gula, dan 10 ton beras.

Kepala Staf TNI AU, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, pesawat kelima dan keenam diberangkatkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, pukul 06.30 dan 08.30 WIB.

Baca: Pemerintah Segera Kirim Bantuan untuk Pengungsi Rohingya di Banglades

Dalam keterangan sebelumnya, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan, bantuan-bantuan itu rencananya akan didistribusikan ke Cox's Bazar, tempat pengungsian, yang jaraknya 170 kilometer dari Chittagong.

Kurang koordinasi

Wartawan BBC di Cox's Bazar melaporkan, truk bantuan Indonesia yang mengangkut tenda dan unit pemurni air belum muncul di kamp pengungsian Rohingya.

Lembaga-lembaga bantuan menyebut bahwa bantuan itu belum juga sampai pada yang membutuhkan.

Semua badan bantuan kemanusiaan dan lembaga internasional ada di Cox's Bazar. Kepada BBC, para perwakilan lembaga tersebut berkisah, mereka frustrasi dengan kurangnya koordinasi dan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Banglades.

Padahal, berdasarkan data PBB, populasi kamp mencapai 70.000 orang – “jauh  melampaui titik jenuh”.

Baca: Indonesia Tawarkan Bantuan Penanganan Rohingya di Banglades

Jadi, semua pengungsi baru yang sekitar 400.000-an orang itu terdampar di luar kamp. Mereka amat memerlukan makanan dan obat-obatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com