LONDON, KOMPAS.com - Richard Aylmer-Hall (53) sedang duduk di jalur kereta Distrik yang menuju ke pusat kota London sekitar pukul 8.20, Jumat (15/9/2017). Tiba-tiba terjadi kepanikan luar biasa di sekitar dia.
"Banyak orang berteriak, menjerit, banyak sekali yang berteriak," kata Hall mengawali kesaksiannya terkait ledakan di stasiun bawah tanah Parsons Green di London barat.
"Ada seorang wanita yang mengatakan, dia melihat sebuah tas yang mengeluarkan cahaya berkelebat, disusul sebuah ledakan," ungkap pria yang bekerja sebagai konsultan teknologi media ini.
"Saya melihat wanita menangis, ada banyak teriakan dan teriakan," kata dia.
"Mereka berlarian keluar menuju tangga. Beberapa orang terdesak, jatuh, dan terinjak-injak. Saya melihat dua wanita dirawat oleh petugas medis," kata dia seperti dilansir laman the Guardian.
Baca: Ledakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah Kota London
Seorang reporter dari surat kabar Metro London mengatakan, dia melihat orang-orang dengan luka bakar di wajah.
Sementara, wartawan BBC, Sophie Raworth mengaku melihat dua ambulan meninggalkan tempat kejadian, dengan beberapa orang yang dirawat, termasuk seorang wanita yang menderita luka bakar.
Chris Wildish, yang berada di dalam kereta, mengatakan, dia melihat sebuah "perangkat" di gerbong terakhir.
"Itu adalah ember putih," kata dia kepada BBC Five Live.
"Api masih keluar dari sana saat saya melihatnya. Di dalamnya ada banyak kabel, saya hanya bisa menduga itu sengaja dilakukan," kata dia.
"Benda itu diletakkan di gerbong paling belakang," sambung dia.
Still unclear but very scary - extremely heavy armed police presence now #ParsonsGreen pic.twitter.com/WkodyNsfk0
— Alex Littlefield (@A_Littlefield) September 15, 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.