Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler: Skandal Seks, Duterte, dan Arisan WNI di Australia

Kompas.com - 15/09/2017, 06:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Skandal seks di lingkungan Gereja Katolik berada di puncak tangga berita dunia terpopuler di Kompas.com sejak Kamis (14/9/2017) hingga Jumat pagi ini.

Setiap hari ada puluhan ribu dan bahkan ratusan ribu pembaca yang berkunjung ke kanal “Internasional” untuk membaca berita-berita terbaru dan berita-berita unik.

Jika Anda belum sempat membaca berita-berita penting yang dirilis pada Kamis kemarin, bahkan mungkin hingga Jumat pagi ini, kami hadirkan kembali tiga di antaranya untuk Anda.

Skandal Seks Gereja Katolik Australia Usai, Bagaimana di Negara Lain?         

Skandal pelecehan seksual terburuk di lingkungan Gereja Katolik barangkali telah usai di Australia.

Namun, krisis tersebut kemungkinan akan menimpa gereja-gereja di Asia, Afrika, dan sebagian Eropa dalam satu dekade mendatang.

Demikian terungkap dalam laporan bertajuk Child Sexual Abuse in the Catholic Church yang dibuat universitas RMIT Australia, seperti dilaporkan ABC News, Rabu (13/9/2017).

Ini merupakan laporan pertama yang merangkum temuan dari 26 komisi khusus, penyelidikan polisi, pemeriksaan peradilan, penyelidikan pemerintah, penelitian gereja, dan penelitian akademis dari seluruh dunia sejak tahun 1985.

Laporan ini memperingatkan potensi terburuk pelecehan anak-anak dan remaja yang hidup dalam 9.600 panti asuhan yang dikelola gereja.

Di negara-negara mana sajakah panti-panti itu dan mengapa kasus itu terjadi secara luas? Ikuti berita selengkapnya di sini.

"Perang" Duterte Vs Trillanes, Hancurkan atau Dihancurkan

Setelah meluncurkan karir politiknya sejak dari balik sel penjara, senator Filipina Antonio Trillanes mengaku yakin apa yang terjadi kini bisa berakhir dengan perlawanan melalui kampanye tanpa henti, yakni menentang Presiden Rodrigo Duterte.

Mantan Perwira Angkatan Laut yang memiliki rekam jejak upaya kudeta, datang dengan tekanan dan kampanye mengenai figur Duterte sebagai pembunuh massal yang korup.

"Orang ini adalah seorang sosiopat, dan dia memiliki pola pikir seorang pembunuh bayaran," kata Trillanes.

Di bidang kesehatan mental, sosiopat – yang dikenal juga dengan gangguan kepribadian antisosial – adalah sebuah kondisi seseorang yang tidak mampu beradaptasi dengan standar etika, dan perilaku yang berlaku dalam komunitasnya. Ikuti berita selengkapnya di sini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com