Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Meksiko Terus Bertambah Menjadi 58 Orang

Kompas.com - 09/09/2017, 10:23 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Gempa bumi di Meksiko, yang diyakini terkuat di negara tersebut dalam satu abad belakangan, mengguncang pantai selatan dan sejauh ini menewaskan puluhan orang.

Presiden Enrique Peña Nieto mengatakan bahwa gempa itu berkekuatan 8,2 skala Richter di Samudra Pasifik, sekitar 87km di lepas pantai Pijijiapan.

Menurut Nieto, sedikitnya 200 orang cedera dan puluhan lainnya meninggal dunia. Data Pusat Penanganan Bencana Nasional menyebutkan korban meninggal dunia telah mencapai 58 orang.

Operasi pencarian dan penyelamatan berlangsung dalam skala besar di negara bagian Tabasco, Oaxaca, dan Chiapas. Di wilayah itu, penduduk dikhawatirkan terjebak di antara reruntuhan bangunan.

Gempa pada Kamis (7/9/2017) menjelang tengah malam itu dirasakan oleh sekitar 50 juta warga Meksiko dan jumlah korban jiwa dikhawatirkan mungkin masih akan meningkat.

Baca juga: Inilah 11 Gempa Terbesar dan Paling Mematikan dalam 100 Tahun Terakhir

"Ini merupakan gempa bumi besar dari skala dan kekuatannya, yang terkuat dalam 100 tahun terakhir," kata Presiden Pena Nieto saat mengunjungi Pusat Penanganan Bencana Nasional.

Tak ada korban dari WNI

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan tidak ada laporan WNI menjadi korban. Berdasarkan catatan Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko, jumlah total WNI di Meksiko mencapai 289 orang, 190 di antaranya berada di Mexico City.

Korban jiwa akibat gempa Meksiko terdiri dari 45 orang di Negara Bagian Oaxaca, 10 orang di Negara Bagian Chiapas, tiga orang di Negara Bagian Tabasco -termasuk seorang bayi karena putusnya aliran listrik yang menyebabkan alat bantu pernafasannya terhenti.

Salah satu kota yang paling parah terpapar gempa adalah Juchitán di negara bagian Oaxaca. Sebanyak 17 korban jiwa dilaporkan berada di kota itu. Adapun gedung balai kota dan sejumlah bangunan lainnya porak poranda. Sementara satu orang lagi tewas di Guatemala.

Foto-foto yang diunggah di media sosial memperlihatkan sejumlah gedung ambruk, termasuk sebuah rumah sakit di kota Juchitan.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat memperkirakan kekuatan gempa sedikit lebih rendah, yaitu 8,1 dengan pusat tempat pada kedalaman 70km.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, PTWC, mengatakan gelombang 'mencapai tiga meter lebih di atas permukaan ombak mungkin terjadi di sepanjang pantai Meksiko'.

Evakuasi sudah sempat ditempuh di sepanjang pantai Negara Bagian Chiapas, yang juga memberlakukan keadaan darurat. Sekolah-sekolah di 11 negara bagian Meksiko ditutup.

Gambar kerusakan bangunana yang disebut terjadi di Negara bagian Chiapas, Meksiko, akibat gempa bumi yang melanda pada Kamis tengah malam waktu setempat (7/9/2017).  Twitter/@justgonzo Gambar kerusakan bangunana yang disebut terjadi di Negara bagian Chiapas, Meksiko, akibat gempa bumi yang melanda pada Kamis tengah malam waktu setempat (7/9/2017).
Peringatan tsunami juga dikeluarkan di El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Costa Rika, namun dengan gelombang yang lebih rendah.

Usai gempa utama, terjadi beberapa gempa susulan berkekuatan antara 4,3 hingga 5,7 di kawasan dekat pantai Meksiko dan Presiden Nieto memperingatkan kemungkinan akan gempa susulan lainnya.

Tahun 1985 -tepatnya 19 September pagi- Meksiko juga dilanda gempa besar dengan kekuatan 8,0 dengan korban jiwa mencapai sekitar 5.000 orang dan menyebabkan kerusakan besar di ibu kota Mexico City dan sekitarnya.

Sejak bencana itu, pemerintah Meksiko menerapkan peraturan ketat untuk pembangunan gedung dan menerapkan sistem sensor di wilayah pantainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com