Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kembalinya Pengungsi Rohingya, Myanmar Disebut Tanam Ranjau

Kompas.com - 07/09/2017, 05:58 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Banglades memanggil Duta Besar Myanmar di Dhaka untuk memprotes tindakan aparat keamanan Myanmar yang menanam ranjau darat di perbatasan kedua negara.

Pemanggilan dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat terkait dengan masuknya puluhan ribu warga Rohingya dari negara bagian Rakhine, Myanmar, ke Banglades.

Menteri Luar Negeri Banglades Shahidul Haque mengaku, pihaknya sudah memasukkan protes soal ranjau darat kepada Pemerintah Myanmar, namun ia tidak memberikan rincian lebih jauh.

Pejabat senior Banglades mengatakan, diyakini pasukan keamanan Myanmar menanam ranjau darat untuk mencegah warga Rohingya kembali ke desa-desa mereka.

Baca: Siapakah Tentara Pembebasan Rohingya Arakan?

Sumber di Pemerintah Banglades mengatakan, militer Myanmar menanam ranjau-ranjau baru di sepanjang jalur perbatasan yang dipakai pengungsi Rohingya untuk menyelamatkan diri.

Namun sumber-sumber militer Myanmar menampik tudingan itu. Disebutkan, tidak ada ranjau baru yang ditempatkan di perbatasan Myanmar-Banglades.

Pada tahun 1990-an, ditanam ranjau di perbatasan Myanmar-Banglades untuk mencegah orang-orang melintasi perbatasan secara ilegal.

Wartawan BBC yang berada di sisi perbatasan Banglades mengatakan, sepanjang pekan ini ada tiga insiden yang disebabkan oleh ranjau.

Baca: Rohingya, Mereka yang Terempas sebagai ?Kalas? di Tanah Penuh Berkat

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan jumlah pengungsi Rohingya yang melewati perbatasan menuju Bangladesh meningkat tajam sejak 25 Agustus lalu.

Lebih dari 146.000 warga Rohingya meninggalkan Rakhine, karena dipicu serangan milisi Rohingya terhadap sejumlah pos polisi di negara bagian tersebut.

Serangan ini dibalas dengan operasi pembersihan "teroris" oleh militer Myanmar yang mendorong warga sipil Rohingya mengungsi, demi menghindari gelombang kekerasan.

Baca: Suu Kyi: Simpati terhadap Rohingya Lahir dari Kampanye ?Hoax?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com