Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer China Gelar Latihan di Laut Dekat Semenanjung Korea

Kompas.com - 06/09/2017, 19:57 WIB

BEIJING, KOMPAS.com – Angkatan Udara China mengadakan latihan perang di laut yang berdekatan dengan Semenanjung Korea, kata sebuah laporan resmi.

Latihan itu terjadi di tengah memanasnya situasi di Kemenanjung Korea menyusul penembakan rudal balistik dan peledakan bom bawah tanah, yang diklaim Pyongyang sebagai ujin bom hidrogen.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengatakan dalam sebuah jumpa pers rutin di Beijing pada Rabu (6/9/2017), bahwa ia tidak memiliki informasi mengenai latihan itu.

Baca: China Serukan Korut dan AS “Injak Rem untuk Hindari Tabrakan"

Batalion pertahanan melakukan simulasi untuk menangkis serangan "kaget, dari pesawat terbang rendah" di lepas pantai timur China, dan berlatih untuk mempertahankan serangan "senjata nuklir dan biologis", demikian China Military Online, situs berita remis militer China, Rabu (6/9/2017).

Menurut laporan tersebut, latihan telah digelar di Teluk Bohai pada Selasa (5/9/2017) dini hari.

Latihan itu terjadi setelah Pyongyang, Minggu (3/9/2017),  memicu kekhawatiran global karena melakukan uji nuklir keenam. Pyongyang mengklaim telah berhasil menguji sebuah bom hidrogen.

Song Zhongping, sebuah lembaga analis independen untuk berbagai masalah luar negeri dan pertahanan mengatakan, latihan militer itu sepertinya tidak berkorelasi dengran situasi di Korea.

“Angkatan Laut China saat ini fokus untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, oleh karena itu lebih memperhatikan kemampuan anti-rudal," kata Song kepada kantor berita Perancis, AFP.

Baca: Media China: Tak Ada yang Dapat Hentikan Latihan Militer Kami

China telah lama melakukan modernisasi angkatan bersenjatanya dan membangun militer yang sepadan dengan kekuatan ekonominya. Langkah itu membuat negara-negara tetangga khawatir.

Beijing secara konsisten mengecam latihan militer AS-Korsel yang dicurigainya untuk mencegah serangan Korut, namun Beijing juga di satu sisi dituding ikut menyulut ketegangan regional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com