Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kritik Ancaman Sanksi Dagang Trump Terkait Korut

Kompas.com - 05/09/2017, 11:49 WIB
Ericssen

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China melancarkan kritik terhadap ancaman sanksi dagang yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

“Hal ini tidak dapat diterima. Di satu sisi China bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara damai."

"Namun di sisi lain kepentingan kita diancam dengan menggunakan sanksi,” ucap Geng Shuang, Jurubicara Kementerian Luar Negeri China.

Sebelumnya, Trump mengancam akan memutuskan hubungan dagang dengan negara-negara yang juga berdagang dengan Korut.

Baca: Trump Ancam Putuskan Hubungan dengan Mitra Dagang Korut

Ancaman ini dilontarkan setelah Korut menggelar uji coba senjata nuklir keenam mereka hari Minggu lalu.

Namun ternyata, mitra dagang terbesar Korut adalah tetangga dan sekutu politiknya, China.

Negeri "Tirai Bambu" itu merupakan pembeli terbesar, 83 persen hasil ekspor dari Korut.

India menyusul dengan 3,5 persen, Pakistan 1,5 persen, dan Burkina Faso 1,2 persen.

Politico melaporkan, Senin (4/9/2017), jika sanksi itu benar diterapkan tentu saja ini merupakan langkah yang berani.

Sebab, AS mengimpor hampir 40 miliar dollar AS dari China tiap bulannya.

Ketika ditanya apakah China akan mendukung sanksi lebih tegas terhadap Korut, misalnya dengan memotong pasokan minyak, Geng tidak menjawab tegas.

Menurut dia, kebijakan yang diambil akan didasarkan pada hasil diskusi anggota Dewan Keamanan PBB.

Geng juga melancarkan kritik kepada Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang mendesak China sebagai mitra dagang terbesar Korut agar berbuat lebih banyak.

Baca: Turnbull: Kim Jong Un Jahat, Korea Sangat Dekat dengan Ancaman Perang

“China ingin menekankan bahwa isu ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan bergantung ke negara kami. Semua pihak harus bekerjasama dengan arah yang sama,” tegas dia.

Baca: China Kecam Ide Penerapan Sanksi Baru untuk Korut, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com