Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Reaksi PBB dan Rusia Soal Uji Coba Bom Hidrogen Korut?

Kompas.com - 04/09/2017, 07:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres, Minggu (3/9/2017), mengecam uji coba nuklir yang digelar Korea Utara.

Guterres menyebut aksi itu sangat membuat keamanan regional semakin tak stabil.

Baca: Balas Uji Coba Bom Korut, Korsel Tebakkan Rudal Balistik Hyunmoo

Berbicara di Markas PBB di New York, Guterres kemudian kembali mendesak Pyongyang untuk menghentikan tindakan tersebut.

Kecaman ini muncul setelah Korea Utara meledakkan apa yang diklaimnya sebagai bom hidrogen yang bisa dipasang di atas sebuah rudal.

Baca: Korut Umumkan Kesuksesan Uji Coba Bom Hidrogen Berdaya 100 Kiloton

Presiden Rusia Vladimir Putin pun melontarkan kecaman serupa terhadap negara yang memiliki hubungan dekat dengan Moskwa itu.

Seperti diberitakan AFP, Putin menyebut, keberhasilan Korut dalam uji coba bom hidrogen merupakan ancaman bagi perdamaian regional.

Putin pun kemudian mengharapkan agar bangsa-bangsa yang terlibat dalam polemik ini untuk tetap tenang.

Baca: Putin Peringatkan Ancaman Perang antara AS dan Korut

Menurut Putin, uji coba nuklir keenam Korut yang terjadi kemarin merupakan uji coba paling besar dan sekaligus melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan hukum internasional.

Berdasarkan keterangan dari Kremlin, hal itu diutarakan Putin saat berbicara melalui sambungan telepon dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Menurut Putin, krisis di Semenanjung Korea harus diselesaikan dengan cara politik dan diplomatik.

"Komunitas internasional seharusnya tidak menyerah pada emosi, (tapi) bertindak dengan tenang dan seimbang," ungkap Putin.

Baca: Guncangan Kuat di Korea Utara, Diduga Ledakan Uji Coba Nuklir

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com