Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Pasukan Khusus “Dilatih untuk Membunuh Kim Jong Un”

Kompas.com - 31/08/2017, 10:55 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Para pemimpin pertahanan di Seoul, ibu kota Korea Selatan, dilaporkan tengah menyusun rencana untuk membunuh pemimpin Korea Utara sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk melawan Pyongyang jika meluncurkan serangan.

Korsel sedang melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh Kim Jong Un dan penasihat terdekatnya jika Korut memulai perang melawan tetangga dekatnya di Semenanjung Korea.

Strategi itu adalah bagian dari serangkaian tindakan Seoul untuk "beralih ke posisi ofensif" jika Korut menyerangnya, menurut sebuah dokumen pemerintah yang dilaporkan di media Korsel seperti dilaporkan The Independent, Kamis (31/8/2017).

Pasukan itu juga berencana untuk mengidentifikasi dan memusnahkan 1.000 target utama, termasuk fasilitas peluncuran senjata nuklir dan rudal, dan menghentikan serangan diktator muda Korut.

Baca: Kim Jong Un: Rudal yang Lewati Jepang adalah Tahap Awal untuk Guam

Presiden Korsel, Moon Jae-in, dilaporkan telah diberitahu oleh kementerian pertahanan tentang cetak biru rencana itu setelah dia menginstruksikan persiapan-persiapan penting di militer.

Merreka membahas strategi yang telah direvisi sehari sebelum Pyongyang melepaskan sebuah rudal balistik melewati udara Jepang pada Selasa lalu.

Untuk merespons tindakan Korut itu Presiden AS Donald Trump kemudian menegaskan bahwa "semua opsi kini berada di atas meja" untuk negara komunis di Semenanjung Korea itu.

Moon mengatakan, militer Korsel harus siap "dengan cepat beralih ke posisi ofensif jika Korut melakukan provokasi melewati garis atau menyerang wilayah ibukota", kata surat kabar Chosun Ilbo.

Penembakan rudal terbaru Korut terjadi di tengah latihan militer gabungan Korsel dan AS, serta beberapa negara Pasifik, minggu ini yang oleh Korut dilihat sebagai persiapan invasi.

Baca: Kim Jong Un dan Para Jenderal Bahas Rencana Penembakan Rudal ke Guam

Latihan militer bersandi “ The Ulchi-Freedom Guardian” itu adalah latihan militer tahunan yang sebelumnya melibatkan pelatihan misi darat dan laut.

Sekitar 17.500 tentara AS mengambil bagian dalam latihan tahun ini, demikian dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Korsel.

Namun, apa yang disebut latihan defensif itu oleh para analis disebut sebagai "misi pemenggalan kepala" Kim Jong Un.

Beberapa analis mengatakan, mereka percaya bahwa jika pemimpin tersebut dibunuh atau ditangkap, angkatan bersenjata Korut akan menyerah.

Seorang anggota parlemen Korsel mengatakan, Kim Jong Un kini hidup dalam ketakutan, yakni takut dibunuh dalam serangan oleh tentara yang sangat terlatih dari Korsel dan AS.

Baca: Korut Tembakkan Rudal Lewati Hokkaido, Warga Jepang Utara Panik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com