Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Kim Jong Un Malah Ancam Luncurkan Rudal Lebih Banyak

Kompas.com - 30/08/2017, 22:57 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un mengancam akan meluncurkan lebih banyak peluru kendali di atas wilayah Jepang.

Ancaman itu merupakan tanggapan Kim Jong Un atas kecaman yang disuarakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Amerika Serikat.

Rudal jarak menengah Hwasong-12 yang dilepaskan Pyongyang Selasa kemarin merupakan bagian dari eskalasi ketegangan terkait program senjata yang dikembangkan Korut.

Beberapa pekan sebelumnya, Korut mengancam akan melepaskan peluru kendali ke wilayah Guam, di mana pangkalan militer AS berada. 

Baca: Kim Jong Un dan Para Jenderal Bahas Rencana Penembakan Rudal ke Guam

Ancaman itu muncul, setelah Presiden Donald Trump mengatakan, Korut akan dilanda api dan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi, jika melanjutkan program senjata nuklirnya. 

Terakhir, Trump menegaskan, perundingan dengan Korut bukanlah solusi untuk menyelesaikan persoalan ini.

"AS telah berbicara dengan Korea Utara, dan membayar uang pemerasan tersebut, selama 25 tahun. Berbicara bukan jawabannya!"

Demikian pernyataan Trump yang diunggah melalui akun Twitter-nya, seperti diberitakan AFP.

Sementara, Dewan Keamanan PBB -yang telah memberlakukan tujuh set sanksi terhadap Pyongyang, mengatakan tindakan Korut telah melampaui batas.

Ancaman yang ditebar Korut, menurut PBB bukan hanya bagi negara yang dilintasi rudal, tapi juga bagi seluruh negara anggota PBB.

Surat kabar Rodong Sinmun, yang merupakan alat propaganda partai berkuasa di Korut, Rabu (30/8/2017) memuat lebih dari 20 gambar peluncuran di dekat Pyongyang.

Dalam salah satu gambar itu terlihat bagaimana Kim Jong Un tersenyum lebar, dengan sebuah peta laut Pasifik Barat terpampang di atas mejanya.

Kim Jong Un terlihat dikelilingi oleh para pembantunya, yang juga terlihat tertawa. Mereka menengadahkan kepala ke atas, seperti menatap rudal yang naik ke udara.

Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa bahwa rudal itu menempuh perjalanan sekitar 2.700 kilometer, dan mencapai ketinggian maksimum 550 kilometer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com