Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Adil Membatasi Cinta, Hanya karena Keduanya Sama Jenis Kelamin"

Kompas.com - 30/08/2017, 15:57 WIB
Ericssen

Penulis

SANTIAGO, KOMPAS.com - Cile berpotensi segera menjadi salah satu negara di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis, menyusul 22 negara lain yang terlebih dahulu telah melegalisasi isu kontroversial ini.

Presiden Michelle Bachelet telah menandatangani Rancangan Undang-undang (RUU) Pernikahan Sesama Jenis yang akan segera dikirim ke Kongres untuk disetujui.

Seperti dilaporkan The Guardian, Selasa (29/8/2017),RUU itu juga mengizinkan pasangan sesama jenis untuk mengadopsi anak.

“Kami tidak dapat membiarkan prasangka lebih lama mengalahkan kekuatan cinta yang lebih kuat,” ucap Bachelet di Istana Kepresidenan La Moneda.

Baca: MK Ketuk Palu, Larangan Aborsi di Cile Kini Melunak

“Kami melakukan ini karena kami percaya tidak benar, tidak adil dan tidak etis untuk membatasi cinta antara dua orang yang saling mencintai."

"Dan juga tidaklah benar membatasi hak-hak pasangan yang salingan mencintai hanya karena orientasi seksual mereka,” kata Presiden.

Keputusan Bachelet terbilang cukup mengagetkan, mengingat Cile adalah salah satu negara Katolik paling konservatif di Amerika Latin.

Namun kelihatannya, Cile tidak kuasa menahan semakin kencangnya arus tuntutan untuk legalisasi pernikahan sesama jenis di sana.

Sebelumnya Argentina, Brazil, Uruguay, dan Meksiko telah melegalisasi walau mendapat tantangan keras dari Gereja Katolik yang berpengaruh besar.

Apakah Kongres Cile akan menyetujui RUU ini, adalah pertanyaan lain yang jawabannya belum pasti.

Walau menguasai mayoritas kursi, koalisi pimpinan Bachelet yang berhaluan sayap kiri saat ini terpecah belah menjelang pemilihan presiden akhir tahun.

Baca: Setelah 3 Dekade, Cile Cabut Larangan Ketat soal Aborsi

Selain itu dukungan juga belum tentu dapat diperoleh dari anggota koalisi yang memiliki pandangan sosial berhaluan konservatif.

Jika gagal meloloskan RUU ini sebelum Bachelet turun Maret 2018, maka peluang legalisasi akan menipis.

Sebastian Pinera, mantan presiden yang kembali mencalonkan diri sebagai Presiden menentang RUU ini dengan alasan pentingnya menjaga kesakralan institusi pernikahan.

Pinera yang berhaluan konservatif difavoritkan akan memenangi pilpres menggantikan Bachelet, untuk kedua kalinya.

Bachelet yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden dari 2006-2010 digantikan oleh Pinera sesudah periode pertamanya.

Pinera menjabat dari 2010-2014. Bachelet kemudian menggantikannya untuk periode 2014-2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com