Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.000 Warga Rohingya Terdampar di Perbatasan Banglades

Kompas.com - 30/08/2017, 09:37 WIB

MAUNGDAW, KOMPAS.com - Ribuan warga Rohingya terdampar di perbatasan Banglades pascabentrokan yang kembali merebak di antara tentara Myanmar dan militan Rohignya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pun mendesak agar Banglades tak berkeras hati menghalau pengungsi, sebagaimana dilaporkan Deutsche Welle, Selasa (29/8/2017).

Mohammad Ismail, warga Rohingya, bernaung di bawah tenda plastik saat hujan deras turun di perbatasan Banglades. Ia membawa serta keluarga, termasuk anak lelakinya yang barulahir.

"Petugas perbatasan mengizinkan kami berlindung di tempat ini, tapi sekarang saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan kepada putra saya," ungkapnya kepada kantor berita Perancis, AFP, sambil menunjuk putra kecilnya yang menggigil kedinginan.

Meski dilarang, penjaga perbatasan terkadang memperbolehkan warga Rohingya memasuki daerah Banglades di dekat perbatasan dan mendirikan tenda darurat untuk mereka. 

Baca: Gerilyawan Rohingya Serang Pos Polisi Myanmar, 32 Orang Tewas

"Kami sebenarnya diperintahkan untuk mencegah warga Rohingya memasuki Banglades," ujar salah satu penjaga yang tidak ingin disebut namanya.

 "Tapi bagaimana saya bisa tega menolak untuk melindungi bayi yang baru lahir ini yang sekarat karena kedinginan?" katanya lebih lanjut.

Selain Ismail, ada pula seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Marium yang terpisah dari orangtuanya.

"Saya sedang di kamar mandi, saat petugas perbatasan mengusir orang tua saya. Dimana saya harus menemukan mereka sekarang?" ungkap Marium kepada APF sambil berurai air mata.

Tak hanya Ismail dan Marium, 6.000 warga Rohingya diperkirakan melarikan diri dari ancaman kekerasan di Myanmar dan terdampar di dekat Bangldes, demikian pernyataan resmi pejabat senior Banglades, Selasa (29/8/2017).

Baca: Etnis Rohingya: Tak Berstatus, Ditindas, dan Mengungsi

Sementara petugas memperkirakan, jumlah warga Rohignya yang berusaha memasuki perbatasan Banglades bisa bertambah hingga 10.000 orang, kemungkinan mereka masih bersembunyi di perbukitan dan hutan. 

Banglades menolak Rohingya

Sejak Jumat (25/8/2017), Banglades menolak ribuan warga sipil dari kelompok minoritas Muslim Rohingya yang ingin memasuki negara mereka, pascabentrokan yang kembali merebak di antara tentara Myanmar dengan pasukan militan Rohingya di daerah dekat Rakhine.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com