Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bermekaran di Gurun Terkering di Dunia, Bagaimana Itu Terjadi?

Kompas.com - 24/08/2017, 22:05 WIB

SANTIAGO, KOMPAS.com -  Gurun Atacama yang dijuluki sebagai tempat terkering di dunia tiba-tiba menjadi ladang bunga aneka warna, seperti kuning, kuning, ungu, dan banyak warna lainnya.

Fenomena desierto florido atau gurun yang berbunga itu terjadi kembali tahun, setelah lima hingga tujuh tahun berlalu dengan pemandangan kering-kerontang khas padang gurun.

Apa yang terjadi sehingga bunga-bunga bermekaran?  Menurut laporan BBC, bunga-bunga bermekaran setelah hujan deras mengguyur belahan utara Cile secara tidak terduga.

Gurun Atacama di Cile utara mendapat predikat sebagai tempat terkering di dunia.EPA via BBC Gurun Atacama di Cile utara mendapat predikat sebagai tempat terkering di dunia.
Kejadian langka itu biasanya berulang setiap lima hingga tujuh tahun sekali; lantaran hujan menyebabkan bibit-bibit bunga yang tersembunyi di dalam tanah mendapat air dan bermekaran.

Akan tetapi, fenomena ini hanya berjarak dua tahun setelah kejadian serupa muncul pada 2015.

Peristiwa ini menarik rombongan pengunjung serta ahli tanaman dari berbagai penjuru Cile dan sekitarnya.

Bunga warna ungu di Gurun Atacama, yang bermekaran setelah hujan turunEPA via BBC Bunga warna ungu di Gurun Atacama, yang bermekaran setelah hujan turun
Seusai diteliti, ternyata lebih dari 200 spesies tanaman tumbuh di kawasan gurun tersebut.

Para pejabat pariwisata Cile berharap lebih banyak bunga bermunculan pada pekan-pekan mendatang mengingat ada sejumlah spesies bunga yang mekar dalam waktu berbeda.

Gurun Atacama yang memanjang sejauh 1.000 kilometer di pesisir Samudera Pasifik dan dilabeli  predikat “tempat terkering di dunia” lantaran penelitian membuktikan beberapa area di gurun tersebut tetap kering selama setidaknya 20 juta tahun.

Sedemikian keringnya, menurut Dr Tibor Dunai dari Edinburgh, tiada lalat karena tidak ada makanan bagi hewan itu untuk bertahan hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com