Lagi, Wartawan Meksiko Ditembak Mati di Jalan, Kasus ke-10 di 2017

COATZACOALCOS, KOMPAS.com - Candido Rios, seorang jurnalis Meksiko yang berada di bawah perlindungan pemerintah ditembak mati, Selasa (22/8/2017).

Pembunuhan itu terjadi di negara bagian Veracruz yang memang terkenal keras. 

Menurut seorang pejabat terkait, kematian Rios itu merupakan kasus pembunuhan wartawan yang ke 10 di tahun 2017.

Candido Rios adalah seorang reporter bidang kriminalitas di sebuah surat kabar regional.

Dia ditembak mati di luar sebuah toko di Kota Hueyapan de Ocampo, bersama dua orang lainnya, termasuk seorang mantan inspektur polisi.

Rios berada di bawah program perlindungan pemerintah yang dirancang untuk membuat wartawan dan aktivis hak asasi aman dari gelombang kekerasan mematikan.

Demikian dikatakan Jorge Morales, Kepala Program Perlindungan di negara bagian Veracruz, seperti dilansir kantor berita AFP.

Selama satu dekade Rios berkarir di surat kabar Diario de Acayucan. Di koran itu, dia menuliskan laporan-laporan tentang kejahatan dan korupsi pemerintah. Dia pun dilaporkan bertikai dengan beberapa mantan wali kota.

Korban tewas lainnya adalah Victor Acrelio Alegria, mantan inspektur polisi di Hueyapan de Ocampo, dan korban lain yang belum diidentifikasi.

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dengan senjata bertenaga tinggi, membunuh Acrelio di tempat kejadian.

Sementara, Rios yang terluka parah tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Lebih dari 100 wartawan di Meksiko telah dibunuh sejak 2006. Capaian itu membuat Meksiko menjadi salah satu negara paling mematikan bagi jurnalis.

Data tersebut dilansir lembaga Reporters Without Borders. Disebutkan pula, lebih dari 90 persen pembunuhan tersebut tetap tidak terjangkau hukum.

Veracruz adalah sebuah negara bagian  yang penuh dengan perang obat bius dan politik korup. Ada tak kurang dari 20 wartawan terbunuh di wilayah ini sejak 2010.

Sebagian besar wartawan yang terbunuh tahun ini sebelumnya membuat laporan tentang kejahatan berat dan korupsi pemerintah.

Tahun lalu, 11 wartawan terbunuh di Meksiko - dan menjadi tahun paling mematikan di negeri itu. Semoga, capaian itu tak terpecahkan di tahun 2017 ini.

Kekerasan tersebut merupakan bagian dari gelombang pertumpahan darah di Meksiko yang menyebabkan lebih dari 200.000 orang meninggal atau hilang.

Kondisi itu memuncak sejak pemerintah mengumumkan perang terhadap kartel obat bius mulai tahun 2006.

Baca: Wartawannya Tewas Dibunuh, Sebuah Koran di Meksiko Berhenti Terbit