Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Black Hawk" AS yang Jatuh di Hawaii, Bagaimana Nasib 5 Awaknya?

Kompas.com - 22/08/2017, 11:00 WIB

HONOLULU, KOMPAS.com  - Proses pencarian terhadap lima tentara Amerika Serikat yang hilang saat helikopter Black Hawk jatuh di wilayah Oahu, Hawaii, Senin (21/8/2017), dihentikan.

Kecelakaan terjadi pada malam tanggal 15 Agustus 2017 lalu, ketika dua helikopter melakukan latihan di lepas pantai Hawaii.

Keluarga para tentara yang hilang telah diberitahu lebih dulu mengenai pemberhetian proses pencarian ini, sebelum digelar konferensi pers.

Hingga saat ini pun belum terungkap penyebab kecelakaan helikopter tempur tersebut.

Penjelasan itu diberikan Mayor Jenderal Christopher Cavoli, Komandan Divisi Infanteri ke-25, seperti dilansir laman KCCI, Selasa WIB (22/8/2017).

"Penyelidik telah melakukan upaya terbaik yang mereka bisa untuk menemukan para korban," kata Vincent B. Atkins, Komandan Distrik 14, Penjaga Pantai AS.

Dua helikopter Black Hawk melakukan latihan di ujung barat Oahu. Saat itulah salah satu helikopter tak bisa mengontak helikopter lainnya.

Sebuah tim pencari menyusuri wilayah sekitar 68.000 mil laut, namun tidak melihat tanda-tanda kehidupan di sana. 

Mereka menemukan apa yang tampak sebagai pecahan badan helikopter dan helm penerbang di antara puing yang tersebar meluas ke daerah terpencil di lautan.

Mario Vittone, seorang petugas penjaga pantai yang juga ahli kelangsungan hidup laut, mengatakan fakta bahwa bagian-bagian dari badan pesawat ditemukan mengindikasikan dampak kecelakaan yang besar.

"Tidak ada banyak catatan tentang orang-orang yang selamat dari benturan dengan air, apalagi dengan benturan yang sangat kuat hingga badan pesawat terbelah," kata dia.

Selain itu, menurut dia, dalam standar normal, orang bisa bertahan sekitar tiga hari tanpa air asalkan tidak bekerja sangat keras.

"Tapi di laut sulit untuk beristirahat saat mencoba bertahan," kata Vittone.

"Lima anggota awak kapal memiliki rompi, botol udara untuk pernapasan bawah air, dan radio dengan sistem GPS built-in," demikian keterangan pihak Angkatan Darat.

Dengan perlengkapan itu, Vittone meyakini, para prajurit tak sempat meninggalkan kabin helikopter ketika kecelakaan terjadi.

"Karena, jika mereka bisa keluar dari pesawat terbang dan mengembangkan perangkat pelampung mereka, mengapa mereka kemudian tidak menyalakan suar?" kata Vittone

Dasar laut di lepas pantai Oahu menurun dengan cepat, dan kedalaman di wilayah pencarian mencapai lebih dari 1.000 kaki.

Angkatan Laut AS mengerahkan kendaraan bawah laut yang dioperasikan dari jarak jauh, serta piranti sonar untuk membantu pencarian.

Baca: Black Hawk Jatuh di Afghanistan, 6 Prajurit Amerika Tewas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com