BARCELONA, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Spanyol berharap segera mampu mengidentifikasi 14 korban tewas dalam serangan mematikan di negeri itu, dan anggota anggota sel teror di belakangnya.
Selain itu, intensitas perburuan satu tersangka pelaku yang kabur dari lokasi serangan di Barcelona, hkini ditingkatkan.
Dari 12 orang anggota jaringan teroris yang telah terungkap, polisi kini memburu seorang pria Maroko berusia 22 tahun, Younes Abouyaaqoub.
Abouyaaqoub diduga adalah pengemudi van yang dipakai untuk menyerang para pejalan kaki di Barcelona.
Baca: Terbongkar, Sel Teroris Barcelona Beranggotakan 12 Orang
Aparat pun mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan Abouyaaqoub telah berada di luar Spanyol.
Penyidik meyakini, sel teror dalam serangan kembar di negeri matafor ini terdiri dari 12 orang. Beberapa di antaranya adalah lelaki dalam usia remaja.
Seorang imam bernama Abdelbaki Es Satty (40), termasuk di antara daftar para tersangka.
Dia diyakini memiliki jaringan pemuda radikal di Ripoll, sebuah kota kecil di Pyrenees, di mana beberapa tersangka -termasuk Abouyaaqoub, tumbuh atau tinggal.
Media Spanyol yang dikutip AFP, Senin (21/8/2017), menyebutkan imam tersebut telah hilang sejak hari Selasa. Pada hari Sabtu, polisi menggerebek apartemennya.
Aparat mulai membuka kemungkinan bahwa Satty meninggal dalam sebuah ledakan Rabu malam.
Ledakan itu terjadi di sebuah rumah yang diyakini dijadikan sebagai tempat pembuatan bom oleh para tersangka.
Di rumah itu, selain menemukan jejak bahan peledak, polisi juga menemukan 120 tabung gas.
Baca: Tersingkap, Material TATP dan 120 Tabung Gas di Rumah Teroris Spanyol
Dengan temuan tersebut, diduga kelompok teroris ini mempersiapkan bom untuk satu serangan, atau bahkan lebih.