Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Kematian 13 Orang di Barcelona

Kompas.com - 18/08/2017, 08:15 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com - Kelompok teroris yang menamakan dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan dengan mobil van yang menewaskan 13 orang di Barcelona, Spanyol.

Kantor berita Amaq, media ISIS, mengatakan,"Pelaku serangan Barcelona adalah tentara ISIS dan melakukan operasi itu sebagai respons atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi," sebagaimana dilaporkan kantor berita Perancis, AFP, Jumat (18/8/2017).

Sebutan “koalisi” tidak lain adalah koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat dalam melawan kelompok teroris ISIS tersebut, baik di Irak maupun di Suriah.

Spanyol merupakan salah satu negara yang terlibat dalam operasi militer koalisi AS. Spanyol mengirim beberapa ratus tentara ke Irak untuk melatih pasukan lokal dalam memerangi ISIS, namun tidak terlibat dalam operasi darat.

Baca: Mobil Van Tabrak Kerumunan Orang di Barcelona, 13 Orang Tewas

Klaim ISIS tersebut tidak bisa segera diverifikasi, seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Jika keterlibatan ISIS terkonfirmasi, ini akan menjadi yang terbaru dari serangkaian serangan dalam 13 bulan terakhir di mana ISIS menggunakan kendaraan untuk membantai warga di kota-kota Eropa.

Modus operasi yang dilakukan dengan menggunakan kendaraan itu sudah pernah terjadi sebelumnya di Nice, Berlin, London, dan Stockholm yang menewaskan total lebih dari 100 orang.

Turis asal Inggris, Keith Welling, yang tiba di Barcelona pada Rabu (16/8/2017) bersama istri dan anak perempuannya berusia 9 tahun, mengatakan, mereka melihat van melewati menyusuri jalan raya.

Baca: Kemlu RI: Tak Ada WNI Jadi Korban Serangan Barcelona

Mereka berlindung di sebuah restoran saat terjadi kepanikan warga pasca-serangan.

"Orang-orang berteriak, kami mendengar suara ledakan,  dan seseorang berteriak: ‘itu tembakan’. Saya dan keluarga saya berlari ke restoran bersama sekitar 40 orang lainny,” kata Welling.

"Awalnya orang menjerit di sana, banyak orang menangis, termasuk seorang gadis kecil sekitar tiga tahun."

Serangan dengan van itu merupakan yang paling mematikan di Spanyol sejak Maret 2004. Saat itu Al Qaeda meledakkan bom di kereta komuter di Madrid sehingga 191 orang tewas dan lebih dari 1.800 orang terluka.

Baca: Pasca-Serangan di Barcelona, Polisi Tembak Mati 4 Terduga Teroris

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com