Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun Korban Perkosaan Melahirkan, Tak Tahu Apa yang Terjadi

Kompas.com - 18/08/2017, 05:30 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di India yang hamil akibat diperkosa dan dilarang melakukan aborsi oleh Mahkamah Agung, telah melahirkan seorang bayi perempuan.

Bocah perempuan itu bahkan tidak menyadari bahwa dia melahirkan. Sepanjang kehamilan, ia menyangka bahwa ada “batu besar” di dalam perutnya.

Bayi seberat 2,5 kg itu dilahirkan melalui operasi sesar di Chandigarh, Kamis (17/8/2017) pukul 09.22 waktu setempat atau pukul 10.52 WIB.

Si jabang bayi dan ibunya yang masih bocah itu dalam keadaan sehat, kata seorang pejabat kepada BBC.

Bocah perempuan itu diduga diperkosa berulang kali oleh pamannya sepanjang tujuh bulan. Tersangka pemerkosa sudah ditahan.

Kehamilannya diketahui bulan lalu, tatkala ia mengeluhkan sakit di perutnya dan orangtuanya memeriksakannya ke rumah sakit.

Baca: MA India Tolak Permohonan Aborsi Bocah 10 Tahun Korban Perkosaan

Bulan lalu Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan untuk mengizinkan aborsi baginya dengan dasar bahwa kehamilannya sudah terlalu lanjut, dan para dokter mengatakan, aborsi pada kehamilan lebih dari 32 pekan, “terlalu berisiko”.

"Banyak kasus kehamilan remaja yang melibatkan anak usia 14 hingga 15 tahun, namun ini kasus pertama yang saya lihat melibatkan seorang anak usia 10 tahun," kata Mahavir Singh, dari Otoritas Layanan Hukum Negara Bagian Chandigarh.

Singh terlibat dalam kasus yang mengejutkan kota Chandigarh dan seluruh India.

Anak bertalenta

Di sana ada seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang hamil setelah diduga berulang kali diperkosa oleh seorang anggota keluarga.

Anggota keluarga itu saat ini dipenjara, menunggu waktu persidangan.

Anak perempuan itu tadinya anak yang bahagia yang gampang tersenyum. Dia pemalu dan tidak terlalu banyak bicara.

Bahasa Inggris dan matematika adalah mata pelajaran favorit siswa kelas enam ini.

Dia suka menggambar dan cukup bertalenta. Dia sangat suka menonton acara kartun favoritnya Chhoti Anandi (Si kecil Anandi) dan Shin Chan. Dia suka ayam dan ikan dan es krim.

Namun pada 28 Juli, Mahkamah Agung India menolak petisi -yang diajukan atas namanya- agar dia bisa melakukan aborsi, dengan alasan bahwa dengan usia kehamilan 32 minggu, janinnya sudah berkembang.

Baca: Bersenjatakan Senapan Seorang Ibu di India Lindungi Para Gadis dari Perkosaan

Satu panel dokter telah menyarankan bahwa aborsi pada tahap ini akan "terlalu berisiko" untuk anak perempuan itu, dan janinnya "berkembang sehat".

Perintah pengadilan sangat mengecewakan keluarga anak perempuan itu.

Tak mengerti apa yang terjadi

Hukum India tidak mengijinkan aborsi setelah kandungan berusia 20 minggu kecuali dokter menyatakan hidup sang ibu dalam bahaya.

Namun belakangan, pengadilan telah menerima beberapa petisi, banyak dari penyintas pemerkosaan anak, yang ingin mengaborsi kehamilan di atas 20 minggu.

Di banyak kasus, kehamilan-kehamilan ini terlambat diketahui karena anak-anak itu tidak menyadari kondisi mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com