Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan AS Peringatkan Korut tentang Ancaman Serangan Rudal

Kompas.com - 15/08/2017, 12:54 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis, memperingatkan Korea Utara (Korut) bahwa setiap usaha meluncurkan rudal ke daratan AS “akan dengan cepat berubah menjadi perang.”

“Kalau mereka melakukan hal itu, kita bisa memulai perang,” kata Mattis kepada wartawan yang mengikuti kunjungannya ke Korea Selatan, Senin (14/8/2017).

“Anda tidak bisa menembak siapapun di dunia ini tanpa ada konsekuensinya,” kata Mattis.

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Selasa (15/8/2017), mengatakan, pemimpin Kim Jong Un telah menerima laporan dari komandan tentaranya tentang rencana menyerang kawasan di sekitar pulau Guam, teritori AS di Pasifik barat.

Kim Jong Un mengatakan ia akan memantau tindakan AS dahulu sebelum membuat keputusan yang tepat, demikian laporan media resmi Korut itu.

Baca: Kim Jong Un dan Para Jenderal Bahas Rencana Penembakan Rudal ke Guam

Kim Jong Un telah memerintahkan tentaranya untuk “siap tembak” kapan saja ia membuat keputusan untuk itu, kata laporan KCNA.

Jim Mattis berusaha meredakan ketakutan menyusul ancaman Korea Utara untuk meluncurkan misil ke arah pulau Guam.

Kalau itu terjadi, tambahnya, “kita akan mengetahuinya dalam waktu singkat.”

Menurut Menteri Pertahanan AS itu, apabila para pejabat pertahanan memastikan bahwa rudal itu akan mengenai pulau Guam, “kita akan menembak jatuh rudal itu.”

Walaupun Mattis terus menggunakan kata-kata yang keras, ia juga secara konsisten mengatakan, AS lebih suka penyelesaian diplomatis untuk menghilangkan perbedaan pendapat dengan Korut.

Baca: Kim Jong Un Batalkan Rencana Penembakan Rudal ke Guam

“AS tidak berminat mengganti rezim di Korut atau mempercepat penyatuan kedua Korea,” katanya dalam tulisan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, yang dimuat dalam harian Wall Street Journal.

“Kami tidak mencari-cari alasan untuk menempatkan pasukan AS di sebelah utara kawasan bebas militer,” tambahnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com