Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Remaja Ditahan setelah Melempari Mahathir dengan Sandal

Kompas.com - 14/08/2017, 11:12 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Anggota Bersatu Youth (Armada) Malaysia menangkap dan menyerahkan tiga remaja, yang melempari Dr Mahathir Mohamad dengan sandal, kepada polisi.

Menurut The Malaysian Insight, tiga tersangka itu diyakni terlibat dalam pertengkaran di forum Nothing To Hide 2.0, di mana Mahathir tampil sebagai pembicara, Minggu (13/8/2017).

Keributan lalu berujung pada tindakan tidak terpuji ketiga tersangka dalam acara yang digelar partai oposisi Mahathir.

Mereka melempari mantan Perdana Menteri Malysia itu dengan sandal, dan sepatu.

Kepala Polisi Shah Alam, Shafien Mamat, mengatakan, tiga tersangka itu masih remaja. Mereka berusia antara 17 tahun dan 19 tahun. Salah satu di antarnaya mahasiswa dari Shah Alam.

Baca: Setelah 18 Tahun, Mahathir dan Anwar Ibrahim Berjabat Tangan Lagi

Menurut Shafien, tidak ada korban luka serius yang dilaporkan dalam insiden tersebut. Dia juga menunjukkan, penyelenggara forum bertanggung jawab atas keselamatan publik.

Namun, dia juga menambahkan, panitia telah memberi tahu polisi mengenai kejadian tersebut.

“Kami belum memutuskan untuk mendakwa mereka, dengan pasal yang mana, sebab belum ada pihak yang mengajukan laporan resmi kepada polisi,” katanya.

Forum ini diselenggarakan oleh Bersatu Youth (Armada) sebagai platform bagi Mahathir dan PM Najib Razak untuk memperdebatkan isu korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Najib tidak hadir dalam acara yang digelar di Kompleks Pemuda dan Budaya Selangor di Shah Alam, Minggu siang.

Baca: Bentuk Partai Baru, Mahathir Galang Oposisi terhadap PM Razak

Pengacara Mahathir, Mohamed Haniff Khatri Abdulla, mengatakan, para tersangka mengganggu forum tersebut dengan melemparkan sepatu, sandal, dan kursi.

Dr Mahathir, Ketua Pakatan Harapan dan Bersatu, berada di atas panggung selama hampir 90 menit saat terjadi kekacauan.

"Ada beberapa orang yang telah ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Haniff, menambahkan, Bersatu akan mengajukan sebuah laporan untuk membantu penyelidikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com