Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Guam Punya 14 Menit untuk Selamatkan Diri dari Rudal Korut

Kompas.com - 12/08/2017, 10:59 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

GUAM, KOMPAS.com - Di tepi laut yang berwarna biru di pesisir Guam, Marco Martinez dengan tenang mempersiapkan peralatan memancingnya.

Pria berusia 27 tahun itu siap melemparkan mata kailnya sejauh matanya bisa memandang.

Martinez amat tenang meski di perairan itulah, hanya berjarak kurang dari 40 kilometer dari lokasinya berdiri, Korea Utara berencana menjatuhkan empat misil antar-benuanya.

"Jika itu terjadi, maka terjadilah. Namun, saya mencoba untuk tak memikirkannya," ujar Martinez kepada CNN.

Martinez memang lahir dan dibesarkan di pulau berpenghuni sekitar 16.000 jiwa itu dan sudah akrab dengan ancaman Korea Utara.

Baca: Tunggu Restu Kim Jong Un, 4 Rudal Korut Segera Ditembakkan ke Guam

Salah satunya terjadi pada 2013, ketika Pyongyang menyebut pulau itu masuk dalam jarak tembak misil-misil antarbenuanya.

Bahkan, uji coba terakhir yang dilakukan Korea Utara memastikan bahwa Guam memang masuk dalam jarak tembak.

Rencana untuk menembak Guam, yang adalah pangkalan militer AS di Samudera Pasifik, sudah digembar-gemborkan Korea Utara.

Namun, tak seorang pun tahu apakah Kim Jong Un, sang pemimpin tertinggi Korea Utara, akan merestui serangan terhadap Guam.

Pyongyang memperkirakan, misil-misilnya akan jatuh dalam jarak 12 mil laut di luar wilayah perairan Guam tetapi masih berada di dalam ZEE pulau itu.

Jika Guam benar-benar diserang, maka tak banyak waktu bagi warga pulau itu untuk berlindung atau melarikan diri.

Penasihat Keamanan Guam George Charfauros pada Jumat (11/8/2017) mengatakan, misil itu hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk tiba di pulau tersebut sejak ditembakkan dari Korea Utara.

Apakah fakta itu membuat warga Guam panik? Ternyata seperti Martinez warga lain di pulau itu tetap menanggapi ancaman tersebut dengan santai.

Salah satu hal yang membuat warga Guam tenang adalah keberadaan pangkalan militer AS yang mencakup hampir sepertiga wilayah pulau tersebut.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com