Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Pun Bersuara demi Pemilu Damai di Kenya

Kompas.com - 08/08/2017, 06:00 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan agar Bangsa Kenya menggelar pemilihan umum yang damai dan tak tercemar.

Obama berbicara di Washington, Senin (7/8/2017), pada malam menjelang pemilihan penting di negara Afrika Timur tempat ayahnya dilahirkan.

"Saya mendesak para pemimpin Kenya untuk menolak kekerasan dan hasutan, menghormati kehendak rakyat," kata Obama dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Dalam Pemilihan umum yang digelar Selasa (8/8/2017), akan bertarung Presiden Uhuru Kenyatta melawan saingan utamanya Raila Odinga.

Odinga telah tiga kali mencalonkan diri untuk jabatan presiden, dan selalu kalah. 

Ajang ini pun menjadi ujian bagi kemajuan Kenya, sejak sebuah pemilihan yang dipersengketakan pada 2007, memicu terjadinya kekerasan selama dua bulan.

Kekerasan kala itu menyebabkan lebih dari 1.100 orang tewas, dan 600.000 orang mengungsi.

Pemilihan pada tahun 2013 sebagian besar berlangsung damai, meskipun Odinga menuduh partai di mana Kenyatta bernaung melakukan kecurangan, dengan sistem pemungutan suara elektronik.

"Saya mendesak semua warga Kenya untuk bekerja dalam pemilihan demi pemilu yang damai dan kredibel, memperkuat kepercayaan pada Konstitusi baru Anda dan masa depan negara Anda," kata Obama.

Selain menggelar pemilihan presiden, Bangsa Kenya pun akan memberikan suara dalam enam pemilihan berbeda, memilih gubernur, anggota parlemen, senator, pejabat daerah, dan perwakilan perempuan.

Masing-masing perhelatan tersebut juga mengalami ketegangan.

Obama mengatakan, Kenya pasti ingat rasa sakit dan penderitaan yang tidak perlu dari pemilihan 2007 silam. 

Dengan demikian, kata Obama, Bangsa Kenya pun tidak akan mau melakukan kekerasan lagi.

"Dalam pemilihan Kenya kita telah melihat terlalu banyak hasutan dan permintaan banding berdasarkan rasa takut dari semua pihak."

"Namun saya juga tahu bahwa Bangsa Kenya secara keseluruhan akan menjadi pecundang jika terjadi lagi kekerasan," tegas Obama.

Baca:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com