Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kursi Kosong di Bus Disangka Perempuan Berburka

Kompas.com - 02/08/2017, 18:15 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

OSLO, KOMPAS.com - Sebuah kelompok anti-imigran di Norwegia menjadi bahan olok-olok setelah mengira foto deretan kursi bus kosong adalah para perempuan berburka.

Foto yang disebarkan di sebuah grup tertutup Facebook kelompok Fedrelandet Viktigs atau "Tanah Air yang Utama" memicu perdebatan di antara anggotanya sendiri.

Foto yang menjadi perdebatan seolah memperlihatkan sederet perempuan Muslim berburka duduk di dalam sebuah bus.

"Apa yang akan dilakukan warga jika melihat ini?" demikian tulis orang yang mengunggah foto itu ke media sosial.

Baca: Pemerintah Norwegia Gagas Larangan Burka di SD hingga Universitas

Dia mengatakan, foto itu adalah sekadar "candaan" untuk melihat bagaimana reaksi beberapa orang karena foto yang diunggahnya sebenarnya hanya sederet kursi bus yang kosong.

Johan Slattavik, pengunggah foto itu, mengatakan, reaksi yang diberikan para anggota grup itu membuatnya tertawa sekaligus terkejut.

"Saya hanya ingin melihat apa yang terjadi dan nyatanya saya sangat terkejut dengan tanggapan orang-orang," ujar Johann.

Sebagian besar anggota grup itu membuat komentar nyaris senada seperti menakutkan, mengerikan, atau tragis.

"Terlihat sangat menakutkan, harus dilarang. Anda tak akan pernah tahu siapa yang ada di balik cadar itu. Bisa saja teroris membawa senjata," ujar seorang anggota grup Facebok itu.

Foto "perempuan berburka" itu muncul setelah pemerintah Norwegia yang berhaluan kanan mengajukan usulan untuk melarang burka.

Pakaian perempuan Muslim seperti burka menjadi perdebatan terkait masalah integrasi imigran dengan budaya Eropa selama beberapa tahun terakhir.

Perancis menjadi negara pertama di Eropa yang memberlakukan larangan burka secara nasional pada April 2011.

Baca: Dengan Alasan Keamanan, Maroko Larang Produksi dan Penjualan Burka

Langkah Perancis itu kemudian diikuti Belgia dan Bulgaria. Sedangkan Italia, Spanyol, Denmark, dan Swiss memberlakukan larangan burka di beberapa lokasi saja.

Sementara itu, parlemen Jerman, Austria, dan Belanda juga menginginkan larangan burka secara parsial tetapi hingga kini belum ada undang-undang larangan burka di ketiga negera tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com