Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Selewengkan Uang Negara, Ahmadinejad Terancam Dipenjara

Kompas.com - 31/07/2017, 17:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

TEHERAN, KOMPAS.com - Mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad terancam hukuman perjara setelah dinyatakan bersalah dalam tujuh dakwaan penyalahgunaan anggaran negara saat menjabat.

Demikian disampaikan jaksa penuntut dari mahkamah audit negara kepada harian Etemaad, Minggu (30/7/2017).

Salah satu kasus yang diusut itu berasal dari masa jabatan kedua Ahmadinejad antara 2009-2013.

Jaksa penuntut Fayaz Shojaie mengatakan, anggaran negara yang disalahgunakan mencapai lebih dari 2 miliar dolar AS.

Baca: Ahmadinejad Dicoret sebagai Kandidat Presiden Iran

Shojaie mengatakan, keputusan pengadilan audit itu sudah diumumkan di parlemen, karena mahkamah audit berada di bawah naungan parlemen.

Sejauh ini belum diketahui pasti apakah Ahmadinejad sudah diadili di pengadilan dan kini menghadapi hukuman atau parlemen Iran kini harus menindaklanjuti keputusan pengadilan tersebut.

Ahmadinejad mendapat dukungan dari warga miskin dan kelas pekerja Iran setelah berjanji akan membagi kekayaan minyak negeri itu dengan rakyat.

Reformasi subsidi diberlakukan di masa jabatan keduanya dengan tujuan agar subsidi yang diberikan negara tepat sasaran dengan memangkas sebagian besar anggaran pemerintah.

Jaksa Shojaie tak yakin anggaran yang diselewengkan Ahmadinejad itu bisa dikembalikan.

"Dalam upaya memperbaiki kerusakan, keputusan sudah diterbitkan dan bersifat final. Namun, kerugian dan kerusakan akibat keputusannya sangat besar sehingga tak mungkin diperbaiki," kata Shojaie.

"Jadi apa yang harus kami lakukan? Ahmadinejad tak memiliki aset apapun yang bisa menutup kerugian negara ini," tambah dia.

Baca: Ahmadinejad Tulis Surat Terbuka untuk Trump, Apa Isinya?

Shojaie juga tak menjelaskan apa yang akan terjadi jika ternyata Ahmadinejad bisa mengembalikan uang negara itu.

Meski mendapat dukungan sebagian kalangan warga Iran, Ahmadinejad membuat gerah kelompok garis keras karena bersitegang dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei secara publik dalam beberapa masalah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com