Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Tutup Pipa Pasokan Utama Minyak Mentah di Nigeria

Kompas.com - 25/07/2017, 16:48 WIB

LAGOS, KOMPAS.com - Perusahaan minyak raksasa Belanda, Shell menutup pipa pasokan utama minyak mentah di wilayah selatan Nigeria, karena adanya kebocoran.

Anak perusahaan Shell Shell Petroleum Development Corporation Nigeria Ltd (SPDC) mengatakan, pipa Trans Niger (TNP) ditutup pada 21 Juli di B-Dere, di Ogoniland.

"Upaya sedang dilakukan untuk penyelidikan bersama demi menentukan penyebab kebocoran dan perbaikan pipa."

Demikian pernyataan tertulis perusahaan tersebut yang dikutip AFP, Selasa (25/7/2017).

Namun, berapa volume produksi yang ditutup tidak diungkapkan kepada publik.

TNP menjadi terminal ekspor Bonny Light, yang memiliki kapasitas produksi 225.000 barel minyak per hari.

Para teroris dan pencuri minyak di wilayah tersebut telah berulang kali menyerang jalur pipa tersebut.

Kerusuhan masyarakat pun memaksa Shell untuk menghentikan produksi minyak di Ogoniland pada tahun 1993.

Namun perusahaan itu kini masih menjalankan jaringan jaringan pipa yang melintasi daerah tersebut.

Seorang Jurubicara kelompok Pergerakan untuk Kelangsungan Hidup Warga Ogoni (MOSOP) mengatakan, mereka tidak bertanggung jawab atas penutupan terakhir ini.

"Kami tidak terlibat dalam insiden ini, dankami hanya dengar tentang hal itu. Posisi kami bagaimana pun tetap bahwa Shell tidak diterima di tanah kami," kata Fegalo Nsuke kepada AFP. 

Mereka menuntut Shell mengatasi masalah degradasi lingkungan, ketidakadilan, dan ketimpangan pembangunan sebelum memulai kembali produksi di Ogoniland.

"Jika mereka menginginkan minyak kita, mereka harus mengurus rakyat," tambahnya.

Pendiri MOSOP Ken Saro-Wiwa dieksekusi dengan delapan aktivis lainnya oleh pemerintah militer pada November 1995.

Mereka dituduh melakukan pembunuhan pada sebuah persidangan rahasia.

Baca: Para Janda Aktivis Nigeria yang Tewas Digantung 1995, Kini Gugat Shell

Banyak yang meyakini kasus itu bermuatan politik karena pertentangan kelompok itu dengan kehadiran Shell di Ogoniland.

Pada tahun 2015, Shell setuju untuk membayar 72 juta dollar AS sebagai kompensasi kepada lebih dari 15.500 orang di Ogoniland.

Shell pun setuju untuk memulai pembersihan dua tumpahan besar di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com