Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Myanmar, Pagoda Pun Hancur Terbawa Arus Air

Kompas.com - 24/07/2017, 14:39 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Bencana banjir yang melanda wilayah Myanmar bagian tengah, menghanyutkan sebuah pagoda, dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi.

Sebuah rekaman video secara dramatis menunjukkan bagaimana sebuah pagoda tenggelam dalam banjir di wilayah Magway.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, terlihat bagaimana warga terkejut ketika melihat-lihat puncak emas pagoda itu runtuh, dan terbawa derasnya air dari sungai di dekatnya.

Pagoda adalah semacam kuil yang memiliki atap bertumpuk-tumpuk, bergaya meru.

Pagoda terutama ditemukan di negara-negara di mana banyak umat Buddha, seperti Thailand atau China, termasuk Myanmar.

Biksu Pyinnya Linkara, yang merekam rekaman tersebut, mengatakan pagoda tersebut hancur dalam bencara yang melanda pada Kamis pekan lalu.

"Pagoda ini dibangun pada tahun 2009, saat masih berada jauh dari pinggir sungai," kata dia kepada AFP melalui percakapan per telepon, Senin (24/7/2017).

"Dari tahun ke tahun, sungai telah mengikis tanah, dan sekarang pagoda tersebut pun tertelan arus sungai yang dilanda banjir," kata dia.

Data pemerintah setempat menunjukkan, sedikitnya dua orang telah meninggal dunia, dan lebih dari 90.000 orang mengungsi akibat banjir di Myanmar bagian tengah dan selatan bulan ini.

Sebagian besar kawasan banjir berada di wilayah Magway, di mana pagoda yang hancur itu berada.

Lebih dari 60.000 orang terpaksa melarikan diri akibat debit air yang semakin besar.

Departemen Hidrologi Pemerintah Myanmar telah mengeluarkan peringatan banjir untuk beberapa wilayah lain, untuk beberapa hari mendatang.

Prediksi itu muncul karena hujan deras terus turun di negara tersebut.  

Myanmar adalah negara yang tergolong miskin di Asia tenggara, dan menjadi salah satu kawasan yang rawan bencana.

Negara itu kerap dilanda berbagai macam bencana alam, mulai dari topan, banjir, suhu ekstrim, hingga gempa bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com